Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taliban Buka Pintu Bagi Investasi dan Bantuan dari Jerman

Kompas.com - 06/09/2021, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

BERLIN, KOMPAS.com – Taliban menyambut baik jika Jerman mau berinvestasi di Afghanistan, termasuk menyalurkan bantuan kemanusiaan, perawatan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.

Pernyataan tersebut disampaikan Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Bild yang diterbitkan pada Senin (6/9/2021).

Sejak mayoritas pasukan asing hengkang dari Afghanistan, Taliban dengan cepat menduduki sejumlah besar wilayah negara tersebut.

Baca juga: Ketika Pasukan SAS Inggris Tipu Taliban dengan Burka dan Mengaku sebagai Wanita Taat

Puncaknya, pada 15 Agustus, kelompok tersebut berhasil menduduki ibu kota Afghanistan, Kabul.

Sejak saat itu, Afghanistan semakin terjerembab ke dalam keruntuhan ekonomi dan krisis kemanusiaan.

Sementara itu, negara-negara donor dan pemerintah asing mempertimbangkan bagaimana menangani pemimpin baru di Afghanistan tersebut.

Di sisi lain, bersama Uni Eropa, Jerman mendesak Taliban untuk menghormati hak asasi manusia, terutama hak-hak perempuan.

Baca juga: Simpang Siur Kabar Perebutan Panjshir, Taliban dan NRF Afghanistan Beda Klaim

"Pemerintah Jerman dapat mendorong para pengusahanya untuk datang dan berinvestasi di negara kami," kata Mujahid kepada Bild.

Dia menambahkan, Taliban akan membuka jalan bagi investasi dan memastikan keamanan perusahaannya.

Setelah Taliban runtuh pada 2001 digantikan pemerintahan yang didukung Barat, Jerman memiliki hubungan yang dekat Afghanistan.

Kali ini, sejak menduduki Kabul untuk kedua kalinya, Taliban berusaha untuk menampilkan wajah yang lebih moderat.

Baca juga: Pasukan Perlawanan Afghanistan Bantah Klaim Taliban Kuasai Lembah Panjshir

"Kami ingin menghidupkan kembali suasana persahabatan yang ada antara Afghanistan dan Jerman,” kata Mujahid.

Dia menambahkan, pemerintahan berikutnya di Afghanistan akan didasarkan pada hubungan persahabatan dengan Jerman.

"Kami ingin Jerman mendukung kami di sektor kemanusiaan, dan kami membutuhkan bantuan di sektor perawatan kesehatan, di bidang pendidikan, dan infrastruktur," tambah Mujahid.

Dia menambahkan, Taliban akan sangat senang menyambut Kanselir Jerman Angela Merkel jika berkunjung ke Afghanistan.

Mujahid menuturkan, warga negara Jerman yang tinggal di negara itu dan warga Afghanistan yang telah bekerja sama dengan Jerman di masa lalu tidak perlu takut dengan Taliban.

Baca juga: Taliban Rebut Lembah Panjshir, Jenderal Top Afghanistan Ikut Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com