Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Artificial Intelligence untuk Diagnosis Demensia, Apa Keunggulannya?

Kompas.com - 11/08/2021, 12:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian,BBC

LONDON, KOMPAS.com - Artificial intelligence (AI) telah digunakan untuk mendeteksi berbagai macam penyakit.

Mulai dari mendeteksi penyakit mata, membuat diagnosis medis, dan menemukan tanda-tanda awal kanker esofagus.

Dilansir Guardian, saat ini kecerdasan buatan diklaim kemungkinan besar bisa mendiagnosis demensia hanya dari satu pemindaian otak.

Para peneliti pun memulai percobaan untuk menguji pendekatan tersebut.

Baca juga: Artificial Intelligence (AI): Pengertian, Perkembangan, Cara Kerja, dan Dampaknya

Tim di balik alat AI itu mengatakan harapannya bahwa AI akan mengarahkan pada diagnosis yang lebih awal.

Hal ini dapat meningkatkan hasil bagi pasien, juga dapat membantu menjelaskan prognosis mereka.

Dr Timothy Rittman, peneliti klinis senior dan konsultan ahli saraf di University of Cambridge, yang memimpin penelitian, mengatakan pada BBC bahwa sistem AI adalah "perkembangan yang fantastis".

“Penyakit demensia benar-benar menghancurkan bagi orang-orang,” katanya.

“Jadi ketika saya menyampaikan informasi ini kepada pasien, apa pun yang dapat saya lakukan untuk lebih percaya diri tentang diagnosis, untuk memberi mereka lebih banyak informasi tentang kemungkinan perkembangan penyakit, untuk membantu mereka merencanakan hidup, adalah hal yang hebat untuk dilakukan," ujarnya.

Baca juga: Studi Terbaru: Minum Kopi Terlalu Banyak Tingkatkan Risiko Demensia

Diharapkan pada tahun pertama percobaan sistem AI, yang menggunakan algoritma untuk mendeteksi pola dalam pemindaian otak, akan segera diuji dalam pengaturan klinis "dunia nyata".

Sekitar 500 pasien di rumah sakit Addenbrooke di Cambridge dan klinik memori lainnya disiapkan untuk itu.

“Jika kita melakukan intervensi lebih awal, perawatan dapat dimulai lebih awal dan memperlambat perkembangan penyakit dan pada saat yang sama menghindari lebih banyak kerusakan,” kata Prof Zoe Kourtzi dari Universitas Cambridge dan rekan dari pusat nasional untuk AI dan ilmu data Alan Turing Institute.

"Dan kemungkinan gejala muncul jauh di kemudian hari atau mungkin tidak pernah terjadi," tambahnya.

Baca juga: Mengenal Flavonoid pada Buah dan Sayuran, yang Dapat Mencegah Demensia

Dr Laura Phipps dari Alzheimer's Research UK mengatakan, Kourtzi juga memimpin sebuah proyek penelitian, yang didanai oleh badan amal, menggunakan data dari teknologi yang dapat dipakai untuk memprediksi penyakit seperti Alzheimer, 15-20 tahun lebih awal.

Phipps menambahkan bahwa penerapan AI pada pemindaian otak mungkin bisa membawa manfaat di masa depan.

“Model pembelajaran mesin seperti yang dikembangkan Prof Kourtzi dapat memberi dokter kepercayaan diri yang lebih besar dalam menafsirkan pemindaian, yang mengarah pada diagnosis yang lebih akurat untuk pasien,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com