Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Haiti Jovenel Moise Tewas dalam Serangan di Rumahnya

Kompas.com - 07/07/2021, 19:11 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber BBC

PORT-AU-PRINCE, KOMPAS.com - Presiden Haiti Jovenel Moise tewas dalam serangan di rumahnya di ibu kota negara itu, menurut perdana menteri sementara negara karibia itu.

Claude Joseph mengatakan rumah presiden di Port-au-Prince diserbu oleh orang-orang bersenjata tak dikenal pada pukul 01.00 waktu setempat pada Rabu (7/7/2021).

Baca juga: 5 Pastor dan 2 Biarawati Diculik di Haiti, Pelaku Minta Tebusan Rp 14 Miliar

Ibu Negara Martine Moise juga terluka dalam serangan itu.

"Semua tindakan telah diambil untuk menjamin kelangsungan negara," kata Joseph melansir BBC pada (Rabu 7/7/2021).

Dia sekarang telah mengambil alih pemerintahan negara Karibia yang miskin tersebut, dan telah mendesak masyarakat untuk tetap tenang.

Dia mengecam penembakan presiden sebagai "tindakan keji, tidak manusiawi dan barbar".

Jovenel Moise (53 tahun), telah berkuasa sejak Februari 2017, setelah pendahulunya Michel Martelly mengundurkan diri.

Masa jabatan Moise sulit karena dia menghadapi tuduhan korupsi dan ditantang oleh gelombang protes anti-pemerintah yang sering disertai kekerasan.

Ada protes luas di ibu kota dan kota-kota lain awal tahun ini, ketika orang-orang menuntut pengunduran dirinya.

Oposisi Haiti mengatakan bahwa masa jabatan lima tahun Moise seharusnya berakhir pada 7 Februari 2021, lima tahun sejak Martelly mengundurkan diri.

Tapi, Moise bersikeras dia memiliki satu tahun lagi untuk berkuasa karena dia baru menjabat pada 7 Februari 2017.

Baca juga: Gerebek Markas Geng, Polisi Haiti Malah Kocar-kacir, 4 Aparat Tewas


Penundaan selama setahun disebabkan oleh tuduhan kecurangan pemilu yang akhirnya membuat hasil pemilu 2015 dibatalkan. Pemilihan baru lalu diadakan, yang dimenangkan oleh Moise.

Pada 7 Februari, hari di mana lawan-lawannya mengatakan masa jabatannya seharusnya berakhir, dia mengatakan bahwa "kudeta untuk menggulingkan pemerintahannya dan membunuhnya" telah digagalkan.

Ketidakstabilan kronis, kediktatoran dan bencana alam telah meninggalkan Haiti sebagai salah satu negara termiskin di Amerika Latin.

Gempa bumi pada 2010 menewaskan lebih dari 200.000 orang dan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur dan ekonomi.

Pasukan penjaga perdamaian PBB dibentuk pada 2004 untuk membantu menstabilkan negara, dan baru ditarik pada 2017.

Baca juga: Haiti Diguncang Upaya Kudeta dan Rencana Pembunuhan Presiden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Saat Pesawat Singapore Airlines Menukik 6.000 Kaki dalam 3 Menit...

Global
Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Menlu Jerman: Ukraina Butuh Segera Tingkatkan Pertahanan Udara untuk Lawan Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Singapore Airlines Turbulensi Parah, Penumpang Terlempar ke Kabin Bagasi

Global
Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Presiden Raisi Meninggal, Kedubes Iran Sampaikan Terima Kasih atas Belasungkawa Indonesia

Global
Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Sosok Jacob Zuma, Mantan Presiden Afrika Selatan yang Didiskualifikasi dari Pemilu Parlemen

Internasional
Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Gelombang Panas India Capai 47,4 Derajat Celsius, Sekolah di New Delhi Tutup

Global
ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

ChatGPT Tangguhkan Suara AI Mirip Scarlett Johansson

Global
Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Pesawat Singapore Airlines Alami Turbulensi Parah, 1 Penumpang Tewas, 30 Terluka

Global
Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Rusia Tuduh AS Akan Taruh Senjata di Luar Angkasa

Global
Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Panglima Hamas yang Dalangi Serangan 7 Oktober Diburu di Luar Gaza

Global
Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Teroris Serang Kantor Polisi Malaysia, Singapura Waspada

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com