Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Ini Beri Ibunya yang Terinfeksi Covid-19 Pernapasan Mulut

Kompas.com - 04/05/2021, 08:02 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

NEW DELHI, KOMPAS.com - Ini adalah momen seorang anak di India memberikan ibunya yang terpapar Covid-19 pernapasan mulut di rumah sakit.

Kisah memilukan itu terjadi di Uttar Pradesh Sabtu (1/5/2021). Si ibu tak bergerak saat dua putrinya mendampinginya.

Dalam rekaman itu, nampak orang-orang mengeluhkan kurangnya oksigen maupun staf rumah sakit di tengah tsunami virus corona.

Baca juga: Nakes India Ini Meninggal Kena Serangan Jantung saat Membawa Pasien Covid-19

Petugas Medis Darurat Ahtisam Ali mengungkapkan, perempuan itu sudah tiba di rumah sakit dalam kondisi "terengah-engah".

Adapun Kepala Rumah Sakit Maharaj Suheldev AK Sahni berkata, keluarga mengaku ibu mereka "sekarat di ranjang".

Sayangnya seperti diberitakan Tribune India, saat tim dokter sudah datang untuk memeriksanya, perempuan itu meninggal.

AK Sabtu membantah jika wanita yang tak disebutkan identitasnya itu meninggal karena kekurangan oksigen.

"Putri dari mendiang melakukan pernapasan mulut karena mereka menjadi sangat khawatir," ungkapnya.

Berdasarkan data resmi, "Negeri Bollywood" mencatatkan lebih dari 300.000 kasus Covid-19 harian selama 12 hari terakhir.

Baca juga: Pasien Covid-19 India Empat Hari Dibiarkan di Lantai Rumah Sakit Tanpa Perawatan

Dilansir Daily Mirror Senin (3/5/2021), sejak awal pandemi India sudah melaporkan 19,93 juta kasus positif.

Sementara korban meninggal virus corona mencapai 218.959, setelah pada Senin terdapat 3.417 kematian.

Gelombang kedua yang menerpa negara di Asia Selatan itu benar-benar melumpuhkan sistem kesehatan mereka.

Baca juga: Covid-19 India: Mengerikannya Kondisi dalam Rumah Sakit Membuat Banyak Pasien Ingin Keluar meski Masih Sakit

Rumah sakit penuh, di mana mereka berseru karena kekurangan oksigen, dan krematorium terus bekerja mengkremasi jenazah korban.

Kabar pun berseliweran bagaimana pasien mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit, ambulans, bahkan di parkir mobil.

Perjuangan juga muncul dalam upaya mengkremasi mayat, di mana taman menjadi krematorium karena banyaknya jasad yang datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com