Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Putin Tertawa Geli Gara-gara Rencana Kirim Babi ke Indonesia

Kompas.com - 29/04/2021, 14:42 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Insiden terkait babi pernah terjadi di Rusia di tengah-tengah acara resmi kenegaraan yang dihadiri sejumlah menteri hingga pemimpin negara itu.

Tapi alih-alih menimbulkan kehebohan atau kekhawatiran, insiden babi yang terjadi hampir tiga tahun yang lalu ini justru membuat Presiden Rusia Vladimir Putin tertawa geli.

Baca juga: Fakta Rekayasa Isu Babi Ngepet, Direncanakan Beramai-ramai Sejak Maret hingga Beli Babi Online

Masalahnya, dalam pertemuan untuk membahas isu pertanian di negara “Beruang Putih” itu, salah satu menterinya menganjurkan ide yang tidak biasa.

Menteri Pertanian Rusia, Alexander Tkachov menyarankan untuk mengekspor daging babi ke Indonesia.

Alexander Tkachov membandingkan angka ekspor Rusia dengan Jerman, dan memberikan saran itu sebagai cara untuk meningkatkan perdagangan luar negeri, melansir Daily Mail

Rekaman menunjukkan Tkachov mengatakan: “Mereka (Jerman) mengirim setengah daging babi mereka untuk diekspor."

"Lihatlah angka Jerman: lima setengah juta ton daging babi diproduksi setahun, dari itu hampir tiga juta diekspor ke semua negara, ke Cina, ke Indonesia, ke Jepang, Korea, dan seterusnya,” sambungnya berapi-api. 

Tapi, Presiden Putin tiba-tiba memotongnya.

“Indonesia adalah negara Muslim. Mereka tidak makan daging babi di sana,” kata dia yang kemudian terkekeh geli sampai menutupi wajahnya dengan tangannya.

Menteri tersebut kemudian mengklarifikasi komentarnya dan mengatakan yang dia maksud adalah Korea Selatan, bukan Indonesia.

Baca juga: Pemimpin Dunia dari Putin hingga Xi Jinping Sampaikan Dukacita untuk KRI Nanggala-402

DW melaporkan rencana yang mengundang gelak tawa Presiden Vladimir Putin, yaitu mengekspor daging babi ke Indonesia, ternyata ditanggapi serius Kementerian Pertanian Rusia.

Selain Rusia, Jerman dan Belgia juga berniat mengekspor daging babi ke Indonesia.

Pemerintah di Moskwa pada 2017 didesak mencari pasar baru bagi produk daging yang ketika itu sedang membanjiri pasar dalam negerinya.

Berkat kucuran dana investasi, tahun itu produksi daging babi Rusia meningkat 20 persen menjadi 4,2 juta ton. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak 25 tahun terakhir.

Rusia mengintip peluang lantaran produksi daging babi di Indonesia menyusut selama 15 tahun terakhir, lantaran tidak didukung pemerintah Indonesia.

Tidak hanya negeri Rusia, Jerman, Slovakia, dan Belgia yang juga memproduksi daging babi dalam jumlah besar ketika itu dilaporkan berminat mengekspor produknya ke Indonesia.

Baca juga: Misteri Puluhan Babi Mati Mengambang di Sungai China, Kasus 2013 Terulang Lagi?

Menurut DW, ketika itu Kamar Dagang Indonesia memperkirakan terdapat lebih dari 600 pusat pengolahan daging babi di Jakarta.

Namun, kapasitas produksi yang ada tidak mampu memenuhi kebutuhan di dalam negeri. Tahun sebelumya (2016), Indonesia bahkan harus menggandakan impor daging babi menjadi 1.221 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com