BRASILIA, KOMPAS.com - Presiden Brasil Jair Bolsonaro menjadi sorotan, setelah meminta rakyatnya berhenti merengek soal Covid-19.
Dia juga kembali menyerang kebijakan "di rumah saja", meski saat ini rumah sakit mulai kewalahan.
Pernyataan kontroversial Bolsonaro terjadi setelah Brasil mencatatkan rekor kematian karena virus corona.
Baca juga: Kasus Kematian Harian Covid-19 Terparah Brasil, Nyaris 2.000 Orang Meninggal dalam 24 Jam Terakhir
Semakin banyaknya korban meninggal membuat sejumlah kota maupun negara bagian memberlakukan lagi lockdown parsial.
"Berhenti merengek. Sampai kapan kalian akan menangis seperti ini?" tanya Bolsonaro saat meresmikan jalur kereta api di Goais.
Presiden Brasil sejak Januari 2019 itu mempertanyakan sampai kapan orang harus berada di rumah, dan toko ditutup.
"Kami tentu menyesal dengan korban meninggal ini. Tapi bagaimana bisa negara ini maju kalau segalanya serba tertutup?" kritiknya.
Kini, sekitar 260.000 orang meninggal akibat Covid-19 di "Negeri Samba", catatan tertinggi kedua setelah AS.
Pemerintah di kawasan seperti kota Rio de Janeiro maupun Negara Bagian Sao Paulo menutup sebagian wilayahnya.
Negara berpenduduk 212 juta jiwa itu kini menghadapi pekan paling mematikan, dengan rata-rata 1.300 kematian per hari.
Dilansir AFP Kamis (4/3/2021), kenaikan itu sebagian disebabkan varian baru virus corona yang ada di hutan Amazon.
Bolsonaro sendiri sudah menjadi sorotan karena pada tahun lalu, dia membandingkan Covid-19 dengan flu ringan.
Dia juga bercanda mendapat vaksin akan mengubah rakyat menjadi aligator, hingga mempromosikan hidroksiklorokuin.
Padahal, studi mengungkapkan obat tersebut ternyata tidak efektif melawan virus corona.
Baca juga: Kapasitas RS Kritis, Nakes Brasil Mohon Pemerintah Terapkan Lockdown Ketat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.