BANGKOK, KOMPAS.com - Puluhan pekerja migran Myanmar di Thailand berdemonstrasi di depan kedutaan besar pada Senin (1/2/2021), terkait kudeta militer yang sedang melanda negara asal mereka.
Para pedemo membawa potret Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto yang ditahan militer Myanmar.
Tentara mengambil alih kekuasaan Myanmar pada Senin pagi, setelah menangkap Suu Kyi dan mengumumkan kondisi darurat nasional di Myanmar selama setahun.
Baca juga: Kudeta Militer Terjadi di Myanmar, Ini Fakta yang Berhasil Terhimpun
Tampuk kepemimpinan kini dipepang panglima militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing.
Demonstran berpakaian mereka sesuai warna khas partai National League for Democracy (NLD) yang diusung Suu Kyi, meneriakkan kata-kata "Memalukan, diktator" sambil mengangkat poster sang jenderal di depan kedubes.
"Saya bangun hari ini dan membaca berita ibu Suu ditangkap. Saya minta dia dibebaskan," kata seorang pedemo kepada media Thailand.
"Tentara menguasai negara kami selama 50 tahun dan kami menderita," lanjutnya dikutip Kompas.com dari AFP.
Sekitar 20-an polisi antihuru-hara berusaha membubarkan massa, dan terlibat bentrok dengan orang-orang Thailand yang juga memperjuangkan demokrasi negara.
Baca juga: Myanmar Dihantam Kudeta Militer, Ada yang Marah, Ada yang Bergembira