BEIRUT, KOMPAS.com - Sedikitnya 10 orang terluka pada Minggu (3/1/2021) ketika ledakan terjadi di gudang penyimpanan tabung gas, dekat perbatasan Lebanon-Suriah.
Insiden itu dilaporkan oleh Palang Merah Lebanon dan tentara setempat, sebagaimana diwartakan AFP.
Palang Merah mengatakan, mereka sudah mengirim beberapa tim penyelamat ke desa Al Qasr di wilayah Hermel lokasi terjadinya ledakan, dan membawa korban-korban ke rumah sakit.
Baca juga: Kemiskinan Ekstrem Landa Pengungsi Suriah di Lebanon, Bagaimana Kondisinya?
"Kami menangani ledakan di sebuah gudang yang menyimpan tabung gas. Kami menanggapinya dengan tiga tim. 10 orang terluka dan diangkut ke rumah sakit terdekat," bunyi keterangan dari Palang Merah.
Seorang juru bicara militer Lebanon mengatakan kepada AFP, ledakan itu disebabkan kebocoran gas di gudang.
Hermel dikenal sebagai wilayah dengan banyak penyeberangan ilegal ke Suriah, yang kerap digunakan penyelundup untuk memasok berbagai jenis barang selundupan ke luar perbatasan.
Baca juga: Mantan PM Lebanon dan Sejumlah Menteri Didakwa atas Ledakan Beirut
Penyelundupan terjadi dua arah, dan makin marak dari Lebanon ke Suriah sejak dimulainya perang di sana pada 2011.
Suriah saat itu juga mulai menderita krisis ekonomi dan sanksi-sanksi internasional.
Gerakan Syiah Hezbollah sekutu utama Pemerintah Suriah, sering dituduh media Lebanon dan beberapa partai politik sebagai pihak yang melakukan penyelundupan.
Tindakan ilegal itu berulang kali merugikan Lebanon yang bergulat dengan krisis ekonomi terburuk sejak perang saudara 1975-1990.
Baca juga: Bank Dunia Peringatkan Perekonomian Lebanon yang Kian Terpuruk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.