Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merek Fesyen Perancis, Hermes, Akan Bangun Peternakan Buaya Terbesar di Australia

Kompas.com - 13/11/2020, 15:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

DARWIN, KOMPAS.com - Sebuah rumah mode asal Paris, yaitu Hermes, berencana untuk membangun peternakan buaya terbesar di Australia.

Melansir ABC Indonesia pada Rabu (11/11/2020), perusahaan mode itu telah bekerjasama dengan pria Australia yang sudah berpengalaman di bidangnya bernama Mick Burns, untuk membeli lahan bekas pertanian holtikultura dekat Darwin.

Perusahaan PRI Farming yang dikendalikan oleh label Paris ternama itu sudah membeli lahan "The Sweet Life" yang dulunya lahan pertanian melon dan pisang di kawasan Lambels Lagoon dengan harga 7,25 juta dollar Australia (Rp 74,5 miliar).

Mick Burns yang adalah veteran dari industri peternakan buaya di Australia Utara (NT) merupakan pemimpin perusahaan PRI Farming.

Ia memimpin perusahaan tersebut bersama 3 orang berkewarganegaraan Perancis yang juga adalah direktur Hermès.

Perusahaan tersebut berencana untuk membangun sebuah fasilitas yang dapat menampung 50.000 ekor buaya air asin, yang kulit dan dagingnya akan diperjualbelikan, dengan biaya mencapai 40 juta dollar Australia (Rp 410,8 miliar).

Baca juga: Setelah 3 Tahun Bermimpi, Akhirnya Pria Ini Berhasil Tangkap Buaya Raksasa

Peternakan buaya terbesar di Australia

Jika menghasilkan keuntungan besar, usaha Mick akan menambah jumlah buaya yang diternak di Australia Utara hingga 50 persen.

Di dalam peternakan tersebut, akan ada laboratorium inkubator dan tempat penetasan telur, kandang pemeliharaan, area terbuka pertanian, serta area pengolahan dan penyimpanan makanan, berdasarkan dokumen yang dikumpulkan Mick kepada Agen Perlindungan Lingkungan NT.

Infrastruktur pendukung, seperti bengkel, pertanian tenaga matahari, rumah akomodasi dan area penyimpanan bahan bakar juga ada dalam proposal tersebut.

Sekitar 30 orang akan dipekerjakan di peternakan tersebut dalam masa produksi penuh, sehingga akan menghasilkan 50.000 ekor buaya di tahun kelima dari sebelumnya 4.000 ekor di tahun kedua.

Baca juga: Abaikan Larangan Berenang, Video Perlihatkan Pria Ini Diterkam Buaya

Geoff McClure, konsultan peternakan buaya yang sudah bergabung dalam industri tersebut sejak 1980 mengatakan calon peternakan ini akan menjadi bentuk ekspansi besar.

"Orang yang membangun peternakan ini tidak akan punya keraguan terhadap masa depan mereka," kata McClure.

"Infrastruktur peternakan (buaya) hanya bertahan 20 tahun dan peternakan hewan sudah semakin berkembang yang berarti bahwa kami harus memperbaharui atau mengubah infrastruktur yang ada," lanjutnya.

Inilah mengapa menurutnya terdapat alasan yang sangat baik untuk mendirikan peternakan baru.

Baca juga: Sempat Tersesat di Sungai Penuh Buaya, Paus Bungkuk Ini Pulang

Merek fesyen Perancis dominasi peternakan buaya Australia

Merek fesyen seperti Hermès dan Louis Vuitton memiliki serta mengendalikan sebagian besar peternakan buaya di NT.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah. Kamar Mayat Membludak

Sekitar 75 Orang Terbunuh di Gaza Tengah. Kamar Mayat Membludak

Global
Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Menhan Korsel Beri Peringatan Terkait Provokasi Korut Jelang Pilpres AS

Global
Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Jerman Siap Gelar Euro 2024, Keamanan Prioritas Utama

Global
Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Warga Israel Demo Tutup Jalan Raya, Tuntut Pembebasan Sandera

Global
Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Jepang Bikin Satelit Kayu Pertama di Dunia, Akan Terbakar Habis Saat Masuk Lagi ke Bumi

Global
Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Pemkot Tokyo Akan Luncurkan Aplikasi Kencan untuk Bantu Warga Dapat Jodoh

Global
Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Media Asing Soroti Keputusan Indonesia Beri Izin Ormas Kelola Tambang

Global
Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Misteri Si Manusia Tank (Tank Man) Dalam Peristiwa Tiananmen

Internasional
Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Rangkuman Hari Ke-832 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Fokus ke Donetsk | Ceko Akhiri Ketergantungan Minyak Rusia

Global
Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Nasib Pilu Anak-anak di Gaza, Dibayang-bayangi Penyakit Menular dan Trauma Mental...

Global
Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Membedah Catatan Laporan Pelanggaran HAM AS oleh China

Global
DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

DPR AS Setuju RUU Pemberian Sanksi ke ICC atas Permintaan Penangkapan Pemimpin Israel

Global
Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Warga Gaza Terpaksa Minum Air Limbah dan Makan Pakan Ternak, WHO Serukan Akses Bantuan Ditingkatkan

Global
Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Jet dan Tank Israel Serang Kamp-kamp Pangungsi di Gaza, 19 Orang Tewas, Termasuk Petugas Bantuan

Global
Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Propagandis Pro-Rusia Buat Dokumenter Palsu Pakai Tiruan Suara Tom Cruise

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com