Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunuh Pejabat Korea Selatan, Korea Utara Justru Salahkan Seoul

Kompas.com - 30/10/2020, 06:50 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

PYONGYANG, KOMPAS.com – Korea Utara (Korut) menyalahkan Korea Selatan (Korsel) atas terbunuhnya seorang pejabat perikanan Korsel bulan lalu. Padahal yang membunuh pejabat tersebut adalah tentara Korut.

Korut menuduh Korsel kurang memberikan kontrol terhadap warganya, terutama selama ketegangan atas pandemi virus corona sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita milik pemerintah KCNA, Jumat (30/10/2020).

Insiden pembunuhan tersebut terjadi ketika pejabat itu hanyut ke perairan Korut. Pejabat tersebut lalu ditemukan oleh tentara Korut dan ditembak mati sebagaimana dilansir dari AFP.

"Oleh karena itu, kesalahan pertama terletak di sisi selatan (Korsel). Ini adalah sikap kami yang tidak berubah-ubah," tambahnya.

Pyongyang sebelumnya telah mengakui bahwa sekitar 10 peluru telah ditembakkan ke pria tersebut. Seteleh itu, korban tidak nampak lagi sejak saat itu.

Baca juga: Joe Biden: Karena Trump, Korea Utara Punya Lebih Banyak Senjata Mematikan

Pembunuhan itu memicu kemarahan di Seoul, ibu kota Korsel.

Bahkan, Pemimpin Korut Kim Jong Un mengungkapkan penyesalannya atas kematian pejabat perikanan tersebut.

Pejabat militer Korsel mengatakan pria itu diinterogasi saat berada di dalam air selama beberapa jam dan menyatakan keinginannya untuk membelot.

Namun pria tersebut dibunuh setelah ada "perintah dari atasan".

Mereka juga mengatakan tentara Korut menuangkan minyak ke tubuh korban dan membakarnya.

Baca juga: Korea Utara Sebut Debu Kuning dari China Bawa Virus Corona, Imbau Rakyatnya Tinggal di Rumah

Di sisi lain, Pyongyang menyatakan perangkat apung pejabat itu dibakar sesuai dengan peraturan darurat virus corona.

Dalam pernyataan pada Jumat, KCNA mengatakan bahwa sejak saat itu Korut telah mencoba yang terbaik untuk mengambil mayat pejabat tersebut dari perairan.

Namun, mereka mengakui usahanya tidak berhasil dan mengungkapkan penyesalan mereka.

Para pengamat mengatakan Korut berusaha menenangkan Korsel setelah insiden penembakan tersebut.

Insiden itu adalah pertama kalinya Korut membunuh seorang warga negara Korsel dalam 10 tahun terakhir.

Baca juga: Usai Parade Militer, Beberapa Pelajar Korea Utara Diduga Terinfeksi Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com