Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Nigeria Merembet ke London, Ratusan Pedemo Turun ke Jalan

Kompas.com - 25/10/2020, 11:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

LONDON, KOMPAS.com - Sekitar 500 demonstran turun ke jalan-jalan London, Inggris, pada Sabtu (24/10/2020) untuk mendukung aksi unjuk rasa para anak muda di Nigeria.

Presiden Nigeria Muhammadu Buhari menjadi fokus kemarahan atas penanganannya terhadap demo anti-polisi, terhadap Pasukan Khusus Anti-Perampokan atau SARS.

Para pedemo yang berpakaian hitam sebagian besar adalah bagian dari diaspora Nigeria di Inggris.

Baca juga: Gudang Makanan Pemerintah Dijarah dalam Protes Besar-besaran di Nigeria

Kantor berita AFP melaporkan, mereka membawa papan bertuliskan "Akhiri SARS, akhiri kebrutalan polisi" dan menyanyikan "Buhari adalah orang mati" saat mereka melangkah di jalanan ibu kota "Negeri Ratu Elizabeth".

Sementara itu para pengunjuk rasa lainnya mengibarkan bendera Nigeria, dengan beberapa orang disiram cat merah agar terlihat berlumuran darah.

Sejumlah pedemo mengenakan masker hijau-putih, dan berteriak melalui pengeras suara saat mereka berorasi di landmark London, termasuk Parliament Square dan kantor BBC.

Baca juga: Dituduh Brutal, Unit Khusus Polisi Nigeria Akan Dibubarkan

Mereka pun berjalan bersama menuju rumah Bola Tinubu di London, mantan gubernur negara bagian Lagos dan pendiri partai All Progressive Congress (APC)-nya Buhari. Tinubu dikabarkan telah meninggalkan Nigeria setelah kerusuhan pecah.

Buhari membubarkan unit polisi SARS dan berjanji melakukan reformasi, tetapi tuntutan dari para demonstran muda meluas menjadi seruan untuk perubahan yang lebih besar.

Penembakan polisi terhadap para demonstran tak bersenjata memicu kecaman internasional, dan menimbulkan kekacauan di Lagos.

Baca juga: UU Baru Disahkan di Nigeria, Pria Pemerkosa Akan Dikebiri

Sekarang toko-toko dan kios sudah mulai buka lagi sejak Sabtu (24/10/2020) setelah jam malam dikurangi.

Kantor polisi dibakar, supermarket dijarah, dan kendaraan-kendaraan dihancurkan. Para pejabat menuduh "penjahat" mengambil keuntungan dari kekacauan itu.

Baca juga: Tenaga Kesehatan di Nigeria Mogok Kerja, Tuntut APD dan Tunjangan Tangani Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com