Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirawat dengan Obat yang Masih Uji Klinis, Trump jadi Kelinci Percobaan?

Kompas.com - 04/10/2020, 13:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (2/10/2020) dirawat karena Covid-19.

Ia diberikan obat antibodi eksperimental dosis tinggi yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi AS, Regeneron.

Obat apa itu, sejauh mana uji klinisnya, dan mengapa beberapa pakar menolak penggunaan obat itu sebelum disetujui?

Ini sejumlah faktanya yang perlu Anda ketahui, dikutip dari AFP Minggu (4/10/2020).

Baca juga: Mahfud MD: Jangan Main-main sama Covid-19, Donald Trump Itu Dulu Enggak Percaya

Bagaimana pengobatannya?

Pengobatan Regeneron yang disebut REGN-COV2 adalah kombinasi dari "campuran" dua antibodi: protein pelawan infeksi yang dikembangkan untuk mengikat bagian dari virus corona baru, yang digunakannya untuk menyerang sel manusia.

Antibodi itu menempel pada bagian berbeda dari spike protein-nya virus corona dan mengubah strukturnya. Mirip dengan cara merusak kunci sehingga tak lagi pas dengan gemboknya.

Vaksin bekerja dengan membuat tubuh memproduksi antibodi sendiri, tetapi para ilmuwan juga menguji antibodi yang sudah jadi dari plasma pasien pulih.

Akan tetapi itu tidak membuat plasma pasien pulih menjadi pengobatan massal.

Para peneliti lalu mengumpulkan antibodi dari pasien sembuh, dan memilih yang paling efektif dari ribuan, dan kemudian membuatnya dalam skala besar.

Dalam makalah yang diterbitkan di Science pada Juni, para ilmuwan Regeneron menjelaskan bagaimana mereka memilih 2 antibodi terbaik dari pasien manusia dan tikus yang pulih, untuk memberi mereka sistem kekebalan yang mirip manusia.

Baca juga: Super Mewah ala Hotel Bintang 5, Foto-foto Kamar Trump di RS Walter Reed

Dalam makalah lain di jurnal yang sama, para ilmuwan berpendapat bahwa dengan menggunakan dua antibodi, mereka bisa berjaga-jaga dari kemungkinan bahwa SARS-CoV-2 mungkin bermutasi secara acak untuk menghindari jika salah satu terblokir, dan kemudian menjadi strain dominan virus itu.

Perusahaan tersebut menggunakan teknologi "tikus yang dimanusiakan" untuk mengembangkan campuran 3 antibodi, yang terbukti efektif melawan ebola tahun lalu.

"Itu bagian dari apa yang memberi kami kepercayaan diri, platform itu telah dicoba dan sudah terbukti bekerja dengan sangat baik," kata Christos Kyratsous ilmuwan penyakit menular utama Regeneron kepada AFP pada Maret.

Perawatan itu diberikan melalui infus.

Baca juga: Kerja dari Rumah Sakit, Kamar Trump Dirancang Khusus

Apakah berhasil?

Untuk menjawab pertanyaan ini, uji klinis sedang dilakukan untuk menguji keamanan dan kemanjuran obat pada tingkat dosis yang berbeda dan membandingkannya dengan plasebo.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com