Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faksi Terbesar Palestina, Fatah dan Hamas Sepakat Adakan Pemilihan Umum Setelah 15 Tahun

Kompas.com - 25/09/2020, 05:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Aljazeera

RAMALLAH, KOMPAS.com - Dua faksi terbesar Palestina, Fatah dan Hamas, telah sepakat untuk melakukan pemilihan umum pertama di Palestina dalam 15 tahun.

Melansir Al Jazeera pada Kamis (24/9/2020), pemungutan suara akan dijadwalkan dalam 6 bulan di bawah kesepakatan kedua belah pihak, Fatah, pemimpin Otoritas Palestina (PA) Mohmoud Abbas dan kepala politik Hamas Ismail Haniya.

"Kami telah sepakat untuk terlebih dahulu mengadakan pemilihan legislatif, kemudian pemilihan presiden Otoritas Palestina, dan terakhir dewan pusat Organisasi Pembebasan Palestina," kata Jibril Rajoub, seorang pejabat senior Fatah, Kamis.

Pemilihan parlemen Palestina terakhir diadakan pada 2006 ketika Hamas menang telak secara tak terduga.

Baca juga: Perusahaan Milik Bos Chelsea Roman Abramovich Diduga Danai Upaya Pengusiran Palestina

Saleh al-Arouri, seorang pejabat tinggi Hamas, mengatakan kesepakatan itu dicapai selama pertemuan yang diadakan di Turki.

"Kali ini kami mencapai konsensus yang nyata," kata al-Arouri kepada kantor berita AFP dari Istanbul.

Perpecahan telah merusak tujuan nasional kami dan kami sedang bekerja untuk mengakhirinya.

Azzam al-Ahmad, seorang anggota Komite Sentral Fatah, menekankan posisi yang dinyatakan oleh kepemimpinan Palestina, bahwa baik Yerusalem maupun Jalur Gaza yang terkepung tidak boleh dikecualikan dari pemilihan.

Baca juga: Pidato Jokowi di Sidang Umum PBB tentang Palestina: No Country Left Behind

"Tanpa Yerusalem, tidak akan ada pemilihan umum," tambahnya.

Sebelumnya pada Kamis, seorang anggota puncak Fatah menyebut pembicaraan yang berkelanjutan di Turki dengan Hamas "positif, berbuah, dan produktif".

"Dialog itu merupakan langkah penting menuju rekonsiliasi dan kemitraan, dan menyatukan sikap Palestina dalam terang konsensus untuk menolak semua proyek likuidasi yang melawan perjuangan Palestina," tulis Hussein al-Sheikh, anggota Komite Sentral Fatah di Twitter.

Perdana Menteri PA Mohammad Shtayyeh mengatakan, "Kami menyambut baik suasana positif yang telah membayangi dialog nasional yang telah berlangsung di Istanbul selama 2 hari antara Fatah dan Hamas yang telah sepakat untuk mengadakan pemilihan umum."

Dia menambahkan bahwa PA siap menyediakan semua persyaratan untuk keberhasilan pemilu ini sebagai pintu gerbang untuk "memperbarui kehidupan demokrasi, dan untuk memperkuat persatuan nasional dalam menghadapi bahaya yang serius dan eksistensial yang mengancam perjuangan Palestina untuk pertama kalinya di sejarahnya".

Baca juga: Kecewa dengan Liga Arab, Palestina Pilih Mundur dari Kursi Kepresidenan Dewan

Upaya rekonsiliasi

Rapat sekretaris jenderal fraksi-fraksi akan segera digelar untuk mengumumkan rincian kesepakatan Kamis, sekaligus membahas mekanisme kerja hingga pemilu digelar.

Setelah pemungutan suara 2006, Hamas dan Fatah membentuk pemerintah persatuan, tetapi segera runtuh dan bentrokan berdarah meletus di Jalur Gaza antara 2 faksi pada tahun berikutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com