Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Venus adalah Planet Rusia", Klaim Kepala Roscosmos

Kompas.com - 21/09/2020, 15:50 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber CNN,TASS

MOSKWA, KOMPAS.com - Pekan ini, Dmitry Rogozin, Kepala Korporasi Luar Angkasa Roscosmos, mengungkap bahwa Rusia berencana mengirim misinya sendiri ke Planet Venus selain misi "Venera-D" yang bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS).

Melansir TASS, Dmitry Rogozin mengatakan, "Melanjutkan eksplorasi Venus ada dalam agenda kami."

"Pertama, kami memiliki proyek Venera-D bekerja sama dengan Amerika. Kami juga mempertimbangkan misi kami sendiri ke Venus. Kami pikir, Venus adalah planet Rusia, jadi kami tidak boleh tertinggal. Proyek misi Venus masuk dalam program pemerintah gabungan eksplorasi antariksa Rusia tahun 2021-2023," ujar Rogozin.

Baca juga: Temukan Bukti Kehidupan, Nasa Kaji Misi ke Venus

Pernyataan itu dikemukakan Rogozin sehari setelah para ilmuwan mengungkap bahwa gas bumi yang disebut fosfin telah dideteksi di atmosfer Venus.

Venus sendiri berukuran mirip bumi dan merupakan planet terdekat, tetapi berputarnya terbalik dari arah putar planet lainnya.

Baca juga: Venus Simpan Misteri Kehidupan, NASA Pertimbangkan Misi ke Planet Ini

Penemuan fosfin itu ditulis dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature Astronomy oleh Profesor Jane Greaves dan koleganya dari Universitas Cardiff.

Melansir CNN, penemuan fosfin di Venus menarik untuk dieksplorasi bersamaan dengan Mars dan Bulan, kata Seager.

"Dampak yang kami harapkan dalam komunitas sains planet adalah mendorong lebih banyak penelitian tentang Venus itu sendiri, penelitian tentang kemungkinan kehidupan di atmosfer Venus, dan bahkan misi luar angkasa yang difokuskan untuk menemukan tanda-tanda kehidupan atau bahkan kehidupan itu sendiri di atmosfer Venus," kata Seager.

Baca juga: Ahli Temukan Gas di Venus yang Terkait dengan Kehidupan Bumi

Menurut Badan Antariksa Eropa, Rusia memang memiliki pengalaman yang signifikan soal planet Venus.

Situs webnya menyatakan, "Antara 1967-1984, penelitian Venus yang dilakukan di Rusia berada di garis depan penelitian internasional tentang planet ini.

Sejak itu, Rusia masih mempertahankan keahlian uniknya dalam merancang dan mengembangkan pesawat pendarat untuk Venus dan terus menetapkan kerja ilmiah untuk pesawat tersebut."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com