KOMPAS.com - Atmosfer Venus mengandung jejak gas fosfin, yang di Bumi dikaitkan dengan organisme hidup.
Lingkungan di Venus sering digambarkan sebagai neraka karena suhu di siang hari sangat panas hingga bisa melelehkan timbal. Selain itu, hampir seluruh atmosfer Venus terdiri dari karbon dioksida.
Dilansir AFP, Senin (14/9/2020), tim peneliti menggunakan teleskop di Hawaii dan Gurun Atacama Chili untuk mengamati awan atas Venus, sekitar 60 kilometer dari permukaan.
Dari teleskop itu tim mendeteksi jejak fosfin, gas yang mudah terbakar di Bumi yang sering terjadi dari pemecahan bahan organik.
Baca juga: 2026, NASA Berencana Luncurkan Misi ke Venus
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Astronomy itu menekankan keberadaan gas fosfin tidak membuktikan keberadaan kehidupan di Venus.
Proses keberadaan gas fosfin di Venus berbeda dengan yang ada di Bumi.
Alih-alih karena pemecahan bahan organik seperti di Bumi, gas fosfin muncul karena awan panas yang berputar di sekitar permukaan Venus sangat asam dan ini menghancurkan fosfin dengan sangat cepat.
Para peneliti melakukan beberapa perhitungan pemodelan dalam upaya untuk menjelaskan produksi fosfin di Venus.
Mereka menyimpulkan bahwa penelitian ini memberikan bukti kimiawi yang anomali dan tidak dapat dijelaskan di Venus.
Penulis utama Jane Greaves dari Fakultas Fisika dan Astronomi Universitas Cardiff mengatakan, keberadaan fosfin saja tidak membuktikan kehidupan di Venus.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan