Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Roma Ingatkan Pembatasan Kunjungan ke Indonesia, Termasuk Bali

Kompas.com - 29/08/2020, 06:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

ROMA, KOMPAS.com - KBRI Roma menyampaikan aturan yang masih berlaku di Indonesia dalam menanggulangi Covid-19 kepada warga yang berada di Italia, Malta, Siprus dan San Marino.

Dalam pernyataan tertulis resmi KBRI menyebutkan bahwa Indonesia masih melaksanakan berbagai peraturan terkait pembatasan kegiatan sosial berskala besar dan membatasi masuknya warga negara asing ke wilayah Indonesia.

Baca juga: Hasil Penelitian Mendorong untuk Diciptakannya Vaksin Virus Corona Dibedakan Sesuai Jenis Kelamin

Adanya pembatasan masuknya warga negara asing, maka pemerintah Indonesia tidak akan memberikan izin masuk (visa) kunjungan wisatawan ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk Bali.

Indonesia juga tidak akan memberikan fasilitas visa on arrival atau bebas visa bagi orang asing.

Baca juga: Virus Corona Masuk Pedalaman India, Suku Paling Terisolasi di Dunia Terancam Kena

Kebijakan ini bersifat sementara dan akan dievaluasi sesuai perkembangan, namun diperkirakan tidak akan berubah sebelum akhir 2020.

"Oleh karena itu, baik WNI yang akan kembali ke Indonesia maupun WNA yang akan berwisata ke Indonesia harus mematuhi berbagai peraturan yang ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia," kata KBRI Roma dalam sebuah surat resmi yang diunggah ke akun Instagram KBRI Roma.

Baca juga: China Diam-diam Uji Vaksin Virus Corona kepada Para Pekerjanya

Sementara, di Bali sebagai destinasi wisata populer Indonesia di kalangan wisatawan mancanegara, tergolong cukup kendali dalam menangani pandemi virus corona.

Kasus positif virus corona secara kumulatif sebanyak 4.446 kasus, tingkat kesembuhan cukup besar dengan 87,29 persen atau 3.881 orang.

Baca juga: Virus Corona Makin Parah di Korsel, Parlemen Tutup dan Pejabat Karantina Mandiri

Alhasil, kasus meninggal karena virus corona relatif rendah yaitu 1,17 persen atau 52 orang.

Gubernur Bali bersama Bupati/Wali kota dari seluruh wilayah Bali telah memiliki kesepakatan untuk melaksanakan aktivitas masyarakat yang produktif dan aman secara bertahap, selektif, dan terbatas dengan melaksanakan Protokol Tatanan Kehidupan Era Baru.

Baca juga: Usain Bolt Positif Virus Corona, Polisi Jamaika Bakal Selidiki Pesta Ulang Tahunnya

Tahap I, mulai pada 9 Juli, aktivitas normal mulai kembali dilakukan, tapi secara terbatas.

Tahap II, mulai 31 Juli, melakukan aktivitas secara lebih luas, termasuk mulai dibuka lagi sektor pariwisata. Namun, terbatas hanya untuk wisatawan nusantara.

Tahap III, mulai 11 September, melaksanakan aktivitas secara lebih luas di sektor pariwisat, termasuk untuk wisatawan mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina Mengaku Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com