Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penuh Haru, Pastor Ini Lakukan Perjamuan Kudus pada Pasien Covid-19 Sambil Pakai APD

Kompas.com - 07/06/2020, 15:45 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MOSKWA, KOMPAS.com - Pastor Vasily Gelevan membungkuk di hadapan pasien Covid-19 di apartemennya untuk lakukan perjamuan kudus dan memberikan kalimat penghibur sembari mengenakan pakaian hazmat yang berfungsi sebagai alat pelindung diri (APD).

Hal itu merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh pastor ortodoks Rusia yang berumur 45 tahun itu jika dia bepergian ke Moskwa dengan minivan-nya dan membantu pasien Covid-19 di rumah mereka mau pun di rumah sakit.

Awalnya keluarga pastor Gelevan kurang menyukai keputusan pria itu dalam melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19.

Baca juga: Aplikasi Pemantau Sosial Pasien Virus Corona di Rusia Timbulkan Amarah Warga

 

Namun, ayah dari 5 anak itu memandang perawatan pastoral sebagai suatu tanggung jawab yang tidak bisa dia tolak, apalagi di tengah pandemi.

"Saya memosisikan diri saya dengan mereka," ujar Gelevan.

"Bagi saya, kunjungan pendeta memberi perjamuan kudus akan menjadi hal paling menggairahkan. Bukan masalah kalau saya tidak bisa melihat wajahnya dan tidak bisa mendengar suaranya.

Dia akan datang dan memeluk saya, menunjukkan simpatinya dan membawakan pada saya hal paling berharga di dunia, perjamuan kudus!" imbuh Gelevan yang berusaha menirukan isi hati pasiennya.

Baca juga: Lewati Rusia, Brasil Catatkan Kasus Covid-19 Terbanyak Kedua di Dunia

Dalam beberapa tahun sebelum virus corona merebak, kunjungan pastor dilakukan pada orang-orang sekarat di rumah sakit Moskwa. Sampai akhirnya ibu kota Rusia itu diterjang virus corona.

"Mereka menghubungi saya dan mengatakan banyak hal harus dilakukan, banyak orang sakit, dan sedikit yang dilatih mengatasi stres dan memasuki zona merah untuk menawarkan bantuan," kata Gelevan. "Aku merasa bahwa aku harus menjawab panggilan itu."

Moskwa telah mencatat sebanyak lebih dari 449.000 kasus infeksi yang dikonfirmasi. Mencatat angka itu sebagai yang tertinggi ketiga setelah Amerika Serikat dan Brasil. 

Ada pun angka kematian akibat virus corona di Rusia sebanyak 5.520 orang, sebagaimana The Associated Press melansir dari laporan pada Jumat lalu.

Baca juga: Termakan Konspirasi, Warga Rusia Tuduh Dokter Diagnosis Covid-19 demi Uang

Seiring dengan perlunya Gelevan meyakinkan keluarganya, dia disebut keluarganya bahwa dia telah berperan sebagai pahlawan. 

Pastor harus mengatasi rasa takutnya sendiri akan paparan virus corona.

Gelevan menceritakan bagaimana khawatir dirinya pertama kali mengunjungi pasien virus corona. Dia terkejut karena di lubang kunci rumah pasiennya itu disumpal kapas.

Dia kemudian berasumsi bahwa pihak medis bahkan harus menyumpal pintu apartemen agar virus corona tidak menginfeksi para tetangga lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com