Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Warga Kota Guayaquil di Ekuador Mencari Jenazah Keluarga Mereka

Kompas.com - 20/04/2020, 14:28 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Al Jazeera

GUAYAQUIL, KOMPAS.com - Ayah Darwin Castillo meninggal di Guayaquil, di tengah wabah virus corona yang melumpuhkan sistem kesehatan di kota itu.

Ketika Castillo pergi ke rumah duka untuk mengambil jenazah sang ayah, dia malah mendapatkan jasad yang salah di kota terbesar di Ekuador itu.

Hingga dua pekan berlalu, Castillo mengungkapkan, dia masih belum bisa mendapatkan kembali jasad sang ayah untuk dikebumikan secara layak.

Baca juga: Jenazah Korban Virus Corona Tergeletak di Jalan, Wapres Ekuador Minta Maaf

Guayaquil, selain kota terbesar Ekuador, adalah ibu kota Provinsi Guayas, dan mencatatkan sekitar 70 persen dari total kasus virus corona yang mencapai 9.000.

Dilansir Al Jazeera, Minggu (19/4/2020), Castillo yang bekerja sebagai pekerja di pabrik plastik memutuskan untuk mengembalikan jenazah yang salah.

Kepada AFP, pria 31 tahun itu mengatakan, dia tidak menyalahkan rumah sakit atau rumah duka. Sebab, dia sudah melihat banyak mayat di pintu masuk.

"Saya hanya ingin mendapatkan ayah saya kembali. Jadi saya bisa memakamkannya secara Kristen, menaruh sebuket bunga di atasnya," kata dia.

Manuel, ayah Castillo, yang berusia 76 tahun adalah pasien dialisis. Dia meninggal pada 31 Maret karena mengalami penyumbatan kateter.

Dua hari setelah wafat, Castillo awalnya pergi ke Rumah Sakit Los Ceibos untuk menjemput jenazah ayahnya. Tetapi, dia dihadapkan pada setumpuk mayat.

Dia sampai harus membayar staf rumah sakit 150 dollar AS, sekitar Rp 2,3 juta, untuk bisa mendapatkan Manuel dari 170 jasad yang ditumpuk.

Ketika dia mendapatkan jasad yang salah, Castillo diminta oleh rumah sakit untuk mencari kembali di antara tumpukan mayat, termasuk yang menjadi korban Covid-19.

"Jika tak ada wabah ini, saya tentu akan mencarinya," ujar Castillo. Dia menolak karena takut terpapar penyakit tersebut.

Baca juga: Kota di Ekuador Terpaksa Masukkan Jenazah Korban Covid-19 ke Peti Kardus

Jenazah korban Covid-19 di Ekuador dibungkus plastik dan dimasukkan ke peti kardus. Sebagian warga juga membakar barang-barang yang pernah disentuh korban.BBC Indonesia Jenazah korban Covid-19 di Ekuador dibungkus plastik dan dimasukkan ke peti kardus. Sebagian warga juga membakar barang-barang yang pernah disentuh korban.

"Tidak cukup tes"

Kekacauan di rumah sakit dan rumah duka, ditambah lockdown dari Pemerintah Ekuador, berarti banyak jenazah dibiarkan berhari-hari sebelum dievakuasi.

Quito, yang dalam beberapa hari terakhir mengumpulkan 1.400 jasad dari rumah maupun rumah sakit Guayaquil, memberi tahu pihak keluarga melalui situs mereka.

Pada April, hampir 6.700 orang meninggal, berdasarkan data dari otoritas. Namun, hampir sebagian besar korban tidak dites Covid-19.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Ukraina Mulai Gunakan Rudal Balistik Jarak Jauh untuk Serang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com