KOMPAS.com - Jangan asal buang sisa makanan. Kamu bisa memanfaatkannya untuk membuat kompos.
Kompos merupakan pupuk organik yang dibuat dari kulit buah, sayuran, ampas kopi, hingga kulit telur.
Udara, air, nitrogen, dan air akan mempercepat pembusukan sampah makanan menjadi kompos.
Selain sampah makanan, kompos juga bisa dibuat dari daun kering, koran, sedotan, hingga potongan rumput.
Membuat kompos berguna untuk menciptakan area rumah yang ramah lingkungan hingga memperbaiki kualitas tanah di sekitarnya.
Selengkapnya, simak cara mengolah sampah makanan menjadi kompos, seperti dilansir Better Homes & Gardens berikut ini.
Baca juga:
Bahan makanan berwarna hijau dan coklat, seperti sisa sayuran, ampas teh dan kopi, hingga daging busuk, dicampur menjadi satu.
Gunakan perbandingan tiga sampah makanan coklat dengan satu sampah makanan hijau untuk mendapatkan hasil kompos yang terbaik.
Bila bahan-bahan yang digunakan terlalu basah, sebaiknya tambah sampah makanan coklat agar bau tidak sedapnya berkurang.
Sebaliknya, kamu bisa menambahkan bahan makanan hijau bila campuran kompos terlalu kering.
Siram sampah makanan untuk membuat kompos secara merata dan tidak berlebihan.
Jumlah air yang terlalu banyak akan membuat sampah makanan tergenang dan membusuk, tetapi tidak menjadi kompos.
Biarkan kompos didiamkan di suhu biasa setelah disiram dengan air agar terurai dengan baik.
Tumpukan sampah makanan untuk membuat kompos sebaiknya diaduk seminggu sekali. Gunakan garpu taman untuk memudahkan pengadukan.
Tahap ini juga membantu menghasilkan kompos lebih cepat tanpa menimbulkan bau tak sedap.
Potong-potong sampah makanan yang masih berukuran besar agar pengomposan terjadi lebih cepat.
Biarkan kompos terurai selama beberapa minggu, lalu campur dengan tanah tanaman yang ada di rumah.
Baca juga: