KOMPAS.com - Ikan buntal merupakan salah satu jenis ikan berbahaya yang mengandung racun mematikan.
Melansir National Geographic, ada lebih dari 120 spesies ikan buntal di seluruh dunia.
Sebagian besar ikan buntal ditemukan di perairan laut tropis dan subtropis tetapi beberapa spesies lainnya hidup di air payau bahkan air tawar.
Ikan buntal memiliki tubuh panjang dan meruncing dengan kepala bulat.
Beberapa jenis ikan buntal memiliki tanda dan warna tertentu yang menunjukkan bahwa ikan ini beracun.
Sementara jenis lain memiliki warna lebih redup atau samar untuk berbaur dengan lingkungannya.
Ukuran ikan buntal berkisar 2,5 sentimeter hingga 60 sentimeter untuk ukuran ikan buntal raksasa.
Tidak seperti ikan pada umumnya, ikan buntal tidak memiliki sisik dan biasanya memiliki kulit kasar hingga runcing.
Baca juga: Restoran Ikan Buntal Berusia 100 Tahun di Osaka Tutup Permanen karena Pandemi
Ikan buntal merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki kandungan racun mematikan bernama tetrodotoksin. Tetrodotoksin disebut 1.200 kali lebih beracun daripada sianida.
Melansir Fine Dining Lovers, kandungan racun tetrodotoksin dalam ikan buntal terdapat di bagian kulit, ovarium, dan hati ikan.
Racun tetrodotoksin bekerja dengan memblokir saraf yang memengaruhi otot dan pernapasan manusia.
Diketahui belum ada penawar racun tetrodotoksin. Satu-satunya kemungkinan penyembuhan untuk orang yang keracunan ikan buntal adalah dengan menerima bantuan pernapasan buatan.
Baca juga: Fakta Ikan Buntal, 1.200 Kali Lebih Beracun Dibanding Sianida
Meski beracun, ikan buntal masih bisa diolah menjadi hidangan lezat. Salah satu negara yang banyak mengolah ikan buntal adalah Jepang.