Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud Harap Pendaftar SNBT 2024 Lebih dari 803.000 Orang

Kompas.com - 20/03/2024, 13:20 WIB
Sania Mashabi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan Kemendikbud Ristek, Rahmawati mengatakan, pendaftar pendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Ia pun berharap pada SNBT 2024 ini, pendaftar bisa mengalami peningkatan dan bisa mencapai lebih dari 803.000 orang.

"Harapannya pada tahun ini akan meningkat lagi karena kesempatan memilih program studi ini dibukakan lebih banyak pilihan," kata Rahmawati dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Beasiswa S1 Binus University 2024, Bisa Kuliah Gratis sampai Lulus

Rahmawati menjelaskan, pada tahun 2022 sebelum transformasi pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) sebanyak 612.000 peserta. Lalu, di tahun 2023 angka pendaftar meningkat menjadi 663.000 peserta dan tahun ini meningkat kembali menjadi 702.000 peserta.

Begitu pula dengan jumlah pendaftaran SNBT, pada tahun 2022 jumlah pendaftarannya sebanyak 800.000 peserta, sedangkan di SNBT tahun 2023 meningkat menjadi 803.000 peserta.

Oleh karena itu, Rahmawati berharap SNBT tahun ini bisa meningkat dari tahun sebelumnya yakni 803.000 peserta.

Terkait SNBT, Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) tidak lagi menyertakan materi tes potensi akademik (TPA).

Rahmawati mengatakan, TPA akan digantikan dengan tes potensi skolastik (TPS).

Baca juga: Beasiswa S1 Google 2024 Sudah Dibuka, Ada Tunjangan Rp 117 Juta

"Ini sudah sangat di pahami bahwa tesnya sudah tidak ada lagi tes potensi akademik, (diganti) menjadi tes potensi skolastik," ujarnya.

TPS adalah tes yang bertujuan untuk mengevaluasi kemampuan kognitif, yang mencakup penalaran umum dan pemahaman.

Pada UTBK-SNBT, TPS terbagi menjadi empat subtes, di antaranya kemampuan penalaran umum, kemampuan kuantitatif, pengetahuan dan pemahaman umum, serta kemampuan memahami bacaan dan menulis.

Rahmawati menjelaskan, sudah hampir dua tahun tes potensi akademik ditiadakan dalam UTBK-SNBT dan diganti dengan tes potensi skolastik.

Menurut dia, tes itu dilakukan untuk mendorong anak-anak tidak hanya sekadar belajar tetapi juga menyerap pelajaran hingga tumbuh kemampuan nalar yang baik.

"Ini tujuannya untuk mendorong anak-anak kita belajar tidak hanya di permukaannya tapi sari konten itu tumbuhlah kemampuan bernalar untuk memecahkan masalah yang ada pada setiap konten yang dihadapinya," jelas Rahmawati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com