Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UM Surabaya Jelaskan Bahaya Menciumi Kucing

Kompas.com - 11/03/2024, 07:41 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Sebagai pecinta kucing, kebiasaan mencium hewan peliharaan kesayangan menjadi hal lumrah yang dilakukan.

Namun ternyata dibalik kebiasaan mencium kucing, ada beberapa risiko yang bisa saja terjadi dan berdampak buruk bagi kesehatan.

Risiko mencium kucing ini perlu diketahui masyarakat khususnya yang punya hewan peliharaan kucing dan punya kebiasaan menciumnya.

Lantas apa saja risiko mencium kucing yang perlu diketahui masyarakat?

Baca juga: Dosen UMM Sarankan Hal Ini Saat Anak-anak Konsumsi Teh

Risiko mencium kucing

Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya) Nur Hidayatullah Ramadhon mengatakan, mencium kucing memiliki berbagai risiko khususnya bagi kesehatan seseorang.

Salah satu risiko yang timbul adalah penularan penyakit.

Dayat menegaskan, kucing dapat membawa berbagai mikroorganisme yang dapat ditularkan ke manusia melalui air liur atau bulunya.

Misalnya, toxoplasmosis, sebuah infeksi yang disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Parasit ini dapat ditularkan melalui kontak dengan kucing yang terinfeksi.

Tak hanya itu, penyakit kulit seperti ringworm juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan kucing atau lingkungan mereka.

"Selain risiko penyakit, ciuman pada kucing juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang," terang Nur Hidayatullah Ramadhon seperti dikutip dari laman UM Surabaya, Senin (11/3/2024).

Baca juga: Siswa, Ternyata Ini 4 Fungsi Kumis pada Kucing

Perhatikan kebersihan dan kesehatan kucing

Menurut dia, bulu kucing atau protein dalam air liurnya dapat menyebabkan beberapa gejala. Seperti ruam kulit, gatal-gatal, atau bersin-bersin pada orang yang sensitif terhadap alergen tersebut.

Menurutnya, dalam menghadapi risiko ini, penting bagi pemilik kucing untuk memperhatikan kebersihan dan kesehatan kucing mereka.

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan agar terhindar dari risiko penyakit akibat kebiasaan mencium kucing:

  • Pemeriksaan rutin ke dokter hewan
  • Pembersihan lingkungan yang baik
  • Memastikan kucing mendapatkan makanan yang sehat dapat membantu mengurangi risiko penularan penyakit.

"Selain itu, mengurangi frekuensi berciuman pada kucing dan memperhatikan tanda-tanda ketidaknyamanan pada hewan peliharaan juga penting untuk mencegah terbentuknya kebiasaan buruk," tegasnya.

Baca juga: Kapan Waktunya Mengganti Makanan Kucing? Ini Kata Dosen IPB

Dia menambahkan, meskipun memberikan kasih sayang pada kucing peliharaan melalui ciuman adalah tindakan yang penuh kebaikan, penting untuk tetap waspada terhadap risikonya.

"Dengan memperhatikan kebersihan, kesehatan kucing, dan kesehatan diri sendiri, kita dapat menjaga hubungan yang harmonis dan sehat dengan hewan peliharaan kita tercinta," tutup Dayat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com