Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Mengelola Stres bagi Mahasiswa agar Kuliah Makin Produktif

Kompas.com - 09/03/2024, 10:03 WIB
Mahar Prastiwi

Penulis

KOMPAS.com - Menjalani rutinitas sebagai mahasiswa tentu pernah mengalami masa banyak tugas dan kegiatan di kampus maupun luar kampus.

Dengan segala problematika mahasiswa, tidak menutup kemungkinan seseorang bisa merasa stres.

Agar tahu cara mengelola stres bagi mahasiswa, Himpunan Mahasiswa Elektroteknik (HME) Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar webinar "Stress Management" yang membahas cara mengelola stres hingga pentingnya support system untuk menuangkan tekanan yang ada.

Terdapat dua pembicara dalam kegiatan tersebut, yakni Psikolog Subdit Kesejahteraan Mahasiswa ITB, Febriani Sabatini dan Alifia Zahratul Ilmi (Teknik Biomedis, 2019).

Baca juga: Pakar UI Sebut Gen Z Berpotensi Jadi Generasi Paling Stres, Mengapa?

6 cara mengelola stres dari psikolog ITB

Stres adalah respons alami tubuh terhadap situasi menantang atau mengancam kesejahteraan. Seseorang dikatakan stres saat tidak dapat menghadapi persoalan yang ada.

Menurut Febriani Sabatini, ketika merasa stres, tubuh akan merespons dengan dua cara, fight atau flight.

Saat mengalami stres, terdapat tiga tahapan yang dialami seseorang. Pertama, alarm, yakni adanya hormon adrenalin yang meningkat.

Kedua, resistent, yakni tubuh ingin mengerahkan segala sesuatunya, seperti jantung berdebar lebih kencang. Ketiga, exhausting, yaitu ketika diri sudah merasa lelah dan sampai pada tahap stres.

"Dalam ilmu psikologi, terdapat dua macam stres, yaitu stres yang positif atau eustress dan stres yang negatif atau distress," terang Febriani Sabatini, seperti dikutip dari laman ITB, Sabtu (9/3/2024)

Stres berkepanjangan dapat terjadi kaena faktor dalam diri. Seperti cara berpikir dan nilai yang dipegang.

Baca juga: Apa Saja Sekolah Kedinasan untuk Jurusan IPS? Ini Jawabannya

Stres dianggap wajar apabila seseorang masih produktif. Stres dinilai tidak wajar jika terdapat tanda-tanda seseorang akan membahayakan dirinya. Febriani Sabatini mengatakan, terdapat 6 cara mengelola stres bagi mahasiswa, yaitu:

  • Olahraga
  • Melakukan hobi
  • Tidur
  • Mengonsumsi makanan bergizi
  • Istirahat yang cukup
  • Terapi.

Jika seseorang ingin menuangkan stres, dia memerlukan support system seperti keluarga, teman, dosen, terapis, atau dokter.

"Karena kita sejatinya makhluk sosial sehingga perlu berinteraksi dan berkomunikasi," terang Febriani Sabatini.

Febriani Sabatini menambahkan, mahasiswa dapat membuat strategi untuk mengelola stres. Seperti mengenali respons reaksi tubuh dan melakukan breath in breath out untuk merilekskan tubuh.

Kemudian, mahasiswa dapat menyadari pikiran otomatis negatif, menemukan fakta, dan berpikir realistis.

"Berpikir realistis diperlukan karena pikiran, perasaan, dan perilaku itu saling mempengaruhi," papar Febriani Sabatini.

Sementara itu, Alifia Zahratul Ilmi mengatakan, saat mengalami kegagalan, hal yang pertama dilakukan sebaiknya refleksi.

Baca juga: Dosen UM Surabaya Sebut Stres Bisa Picu Diabetes

Namun, hal ini dapat dilakukan ketika sudah melewati five stage of grief. Seiring dengan waktu, proses pendewasaan mempercepat proses penerimaan.

Sebagai mahasiswa, Alifia Zahratul Ilmi mengatasi stres dengan mengontrol hal-hal yang dapat dia kontrol. Menurutnya, variabel yang dapat dikontrol adalah hasil dari hal yang kita lakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com