Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unej Akan Terima 2.235 Mahasiswa Baru di Jalur SNBP 2024

Kompas.com - 24/02/2024, 14:03 WIB
Sania Mashabi,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Jember (Unej) akan menerima 2.235 mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024.

Wakil Rektor Bidang Akademik Unej, Prof. Slamin mengatakan, angka itu hanya 26 persen dan total mahasiswa yang akan diterima dari berbagai jalur seleksi.

"Di tahun ini di SNBP 2024 yang kita terima itu ada 2.235 dari 8.550 atau 26 persen dari daya tampung Unej di tahun ini," kata Prof. Slamin dikutip dari laman resmi Unej, Jumat (23/2/2024).

Baca juga: Warek Unej Ungkap Kriteria Penilaian SNBP Saat Siswa Lintas Jurusan

Jalur SNBP 2024 dipengaruhi nilai rapor dan prestasi

Prof. Slamin menegaskan, faktor alumni bagi para siswa tidak berpengaruh pada kemungkinan kelulusan dalam SNBP.

Semua faktor kelulusan di SNBP nantinya akan tergantung pada nilai rapor dan prestasi yang diunggah saat mendaftar SNBP.

"Faktor alumni itu tidak ada, justru di SNBP ini kami ingin merangkul mahasiswa lulusan SMA dari seluruh penjuru tanah air dengan ketentuan yang berlaku tadi," ujarnya.

Baca juga: Jurusan UGM Paling Diminati, Referensi Daftar SNBP dan SNBT 2024

Prof. Slamin juga mengungkap kriteria penilaian dalam SNBP 2024 bagi siswa yang ingin memilih program studi (prodi) terutama bagi yang ingin lintas jurusan.

Menurut Prof. Slamin ada beberapa hal yang akan dinilai oleh seluruh perguruan tinggi dalam SNBP, yakni nilai rapor, nilai mata pelajaran pendukung prodi, dan sertifikat prestasi.

Sementara bagi siswa yang lintas jurusan akan dihitung lagi nilainya dengan dikalikan metode faktor koreksi.

"Untuk siswa yang lintas jurusan kita akan menerapkan faktor koreksi," ujarnya.

Baca juga: Ingin Lolos SNBP 2024 di UI? Simak 5 Tips Ini

Prof. Slamin mencontohkan, jika ada siswa jurusan IPA mendaftar di Jurusan Sosial Humaniora (Soshum) soshum atau sebaliknya. Maka nilai rata-rata rapor dan mata pelajaran pendukung itu akan dikalikan dengan faktor koreksi.

Adapun nilai faktor koreksi itu ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi.

"Entah itu 0,9 dan sebagainya. Tergantung dari masing-masing perguruan tinggi," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com