Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak Kuliah, Kenneth Sudah Ingin Bangun Bisnis Pengelolaan Sampah

Kompas.com - 24/01/2024, 21:25 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Hilary Ignatius Kenneth mengaku sejak duduk di bangku kuliah ingin membangun bisnis atau usaha.

Hingga akhirnya, dia sukses membangun perusahaan yang konsen pada pengelolaan sampah.

Kenneth biasa dia disapa merupakan lulusan Universitas Pelita Harapan (UPH) tahun 2017. Di UPH, Kenneth mengambil Jurusan Bisnis yang membuatnya terjun ke dunia usaha.

Baca juga: Mahasiswi Ini Beri 5 Cara Jalani Bisnis Thrifting

Usaha yang dilakoninya sekarang berada di bawah naungan PT Mahkota Giovey Abadi (MGA) yang mengurusi pengelolaan sampah dengan baik.

"Jadi sejak kuliah sudah ada pikiran mau buka usaha, jadi pada tahun 2015 atau dua tahun sebelum lulus, saya sudah merintis bisnis trading sampah plastik," ucap dia dalam keterangan resminya, Rabu (24/1/2024).

Semua ini, kata dia, dilakukannya bukan semata untuk berbisnis, tapi menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan.

"Jadi mental bisnis sudah lama, tapi mental bisnis ini bukan sekedar untuk cari untung, tapi juga ada manfaat untuk menjaga kebersihan," jelas dia.

Sukses jalani kerja sama dengan perusahaan BUMN

Dia menegaskan, perusahaannya sudah banyak menjalani kerja sama dengan banyak perusahaan.

Hasil kerja sama bisnis yang baik, membuat perusahaannya dipercaya oleh banyak pihak, salah satunya adalah PT Angkasa Pura I (Persero).

Perusahaan miliknya menjalin penandatanganan kerja sama dengan Angkasa Pura I, dalam hal ini Bandara Ahmad Yani Semarang.

Penandatanganan kerja sama telah dilakukan dengan tujuan untuk meminimalkan sampah yang dihasilkan dari operasional Bandara, khususnya sampah anorganik.

"Ini bagian dari upaya untuk memenuhi kebutuhan supply chain perusahaan," ungkap dia.

Baca juga: 5.000 Pesantren Ditargetkan Terima Bantuan Inkubasi Bisnis 2024

Selain mengamankan supply chain, dirinya secara konsisten melakukan edukasi ke masyarakat terkait pengelolaan sampah plastik yang baik.

"Penerapan ekonomi sirkular tidak dapat dilakukan sendirian. Kami memerlukan dukungan banyak pemangku kepentingan," kata Kenneth yang merupakan founder dari PT MGA.

"Edukasi konsep 3R, reuse, reduce, recycle harus dilakukan secara keberlanjutan untuk lingkungan bersih," tegas Kenneth.

Kenneth berharap, bila mahasiswa atau masyarakat ingin menjadi pengusaha harus kerja keras, tanggung jawab, dan fokus pada tujuan.

Baca juga: 7 Referensi Sekolah Bisnis bagi Calon Mahasiswa

"Dengan itu semua, kamu bisa lewati masa susah dan senang saat membangun usaha," tutup Kenneth.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com