Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Shahrul, Lulusan SMK yang Raup Belasan Juta Rupiah dari Bisnis Ikan Koi

Kompas.com - 26/09/2023, 08:10 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Bisnis memang paling enak menjalaninya mulai dari hobi yang disukai. Begitu juga bisnis yang dijalankan Mohamad Shahrul Arifin yang merupakan alumnus SMKN 1 Kademangan Jurusan Agribisnis Perikanan Air Tawar di Blitar, Jawa Timur.

Shahrul memilih Jurusan Agribisnis Perikanan Air Tawar karena dari awal sudah tertarik di dunia perikanan.

Dia sudah memiliki usaha budi daya ikan koi sejak 2017, saat masih duduk di bangku SMK kelas XI.

Baca juga: Kisah Athena, Lulus S2 UI dengan IPK 4,00 pada Usia 22 Tahun

"Ayah saya dulu punya budi daya ikan gurami, tapi sudah vakum. Lalu karena dari kecil saya melihat ayah berkecimpung di dunia perikanan, saya pun memilih SMK untuk mengembangkan kembali usaha ayah saya," kata dia, dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Selasa (26/9/2023).

Belajar di SMK dapat pengetahuan perikanan

Shahrul bercerita, dia di SMK mendapatkan pengetahuan yang lengkap tentang dunia perikanan.

Sampai akhirnya, dia menjatuhkan hati untuk usaha budi daya ikan koi.

"Saat mata pelajaran budi daya perikanan dan lihat-lihat di YouTube, saya tertarik untuk buka usaha ikan koi. Akhirnya, dengan modal seadanya, saya pun memberanikan diri membuka budi daya ikan koi," jelas Shahrul.

Di 2017, saat teman-temannya sibuk bermain, Shahrul harus memotong waktu bermainnya untuk mengembangkan usaha.

Pada awalnya, Shahrul hanya bermodal satu ikan koi indukan dan 2-3 ekor pejantan. Dari indukan itu, ikan koi yang dimilikinya sudah memiliki 3 kolam ikan koi.

Berbagai ikan koi sudah dikembangkannya mulai dari kohaku, sanke, showa, shiro, ghosiki, kujaku, tanco, dan masih banyak lagi.

"Yang best seller dan penjualannya cepat adalah jenis kohaku, sanke, showa, ghoisiki, dan kujaku karena orang-orang melihat pola dan warna," jelas Shahrul.

Dari usahanya tersebut, dia pernah mendapatkan omzet terbesar Rp 60 juta. Setiap bulannya, dia mendapatkan pendapatan kurang lebih belasan juta sesuai dengan waktu panen ikan koi.

Shahrul menjelaskan, omzet yang didapatkan terkadang naik turun, terutama ketika musim kemarau karena membatasi pengangkatan ikan.

"Soalnya siang panas sementara malam dingin. Hal itu memengaruhi kualitas ikan," ungkap dia.

Baca juga: Kemendikbud: Ini Perbedaan Seleksi Guru PPPK 2023 Dibanding Sebelumnya

Memasarkan bisnis ikan koi lewat media sosial

Dalam memasarkan usahanya, Shahrul tidak main-main. Berbekal ilmu pemasaran digital yang diajarkan di SMK, dia membuat akun media sosial khusus pemasaran agar semakin dikenal oleh banyak orang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com