Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Nadiem: AN Lebih Komprehensif Dibanding Penilaian Skor PISA

Kompas.com - 05/12/2023, 20:53 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menilai pengukuran Programme for International Student Assessment (PISA) masih belum komprehensif, dibanding Asesmen Nasional (AN) yang dibuat oleh Kemendikbud Ristek.

Demikian disampaikan oleh Nadiem secara daring seperti dilansir dari laman Kemendikbud Ristek, Selasa (5/12/2023).

Baca juga: Skor PISA Indonesia 2022 Naik Bukti Guru Bisa Hadapi Pandemi Covid-19

"Ada berbagai macam limitasi PISA. Karena itu, kami menciptakan tentunya AN yang juga berbasis numerasi dan literasi, jadi lebih komprehensif dibanding PISA," kata Nadiem.

Nadiem mengaku PISA melakukan survei secara acak, agar mewakili populasi siswa usia 15 tahun.

Sedangkan AN melalui survei di semua satuan pendidikan Indonesia, mulai dari pendidikan dasar hingga menengah atas atau sederajat.

Di luar numerasi dan literasi, lanjut dia, AN juga mengumpulkan survei karakter dan nilai-nilai pelajar Pancasila dan iklim sekolah.

"Lalu terkait hal-hal yang berhubungan dengan risiko-risiko di sekolah, nilai perundungan, kekerasan seksual, intoleransi itu semuanya bisa diukur," tegas Nadiem.

Tak lupa, AN juga rutin dijalankan setiap tahunnya. Sedangkan PISA dilakukan setiap 3-4 tahun sekali.

Baca juga: Nadiem Perkirakan 1 Juta Guru Honorer Diangkat Jadi PPPK hingga 2024

"Lewat AN, jadi capaian numerasi dan literasi kami melakukan analisa pemulihan pembelajaran sejak pandemi dan yang kami temukan dan ini datanya sangat jelas membuktikan sekolah-sekolah yang bertransisi ke Kurikulum Merdeka itu alami pemulihan yang jauh lebih cepat," pungkas Nadiem.

Skor PISA Indonesia 2022 alami peningkatan

Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) teah merilis skor PISA Indonesia tahun 2022.

Dalam pemeringkatan PISA 2022, Indonesia mengalami kenaikan lima sampai enam peringkat dari tahun 2018.

Nadiem mengatakan, posisi ini sangat bagus karena saat pengambilan sampel PISA, siswa di seluruh dunia mengalami learning loss akibat pandemi Covid-19.

"Selama 2022, Indonesia juga mengalami learning loss, karena itu pengambilan sampel ini cukup unik. Untungnya Indonesia bisa tetap naik 5 sampai 6 posisi secara global atau internasional," kata dia.

PISA merupakan studi internasional yang menilai kualitas sistem pendidikan di 81 negara bagian OECD dengan berfokus pada literasi matematika, dengan tambahan analisa siswa untuk berpikir kreatif.

Baca juga: 4 Upaya Kemendikbud Tingkatkan Skor PISA 2022

PISA diselenggarakan setiap 3 tahun untuk mengukur literasi membaca, matematika, dan sains pada murid berusia 15 tahun. PISA di Indonesia menggunakan sampel pada 14.340 siswa SMP, SMA, dan SMK di 413 sekolah selama bulan Mei - Juni 2022.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com