Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sajikan Budaya Kopi Nusantara di YoC 2023, Kemendikbudristek: Kopi Indonesia Sarat Nilai Tradisi

Kompas.com - 23/11/2023, 15:24 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia menampilkan keberagaman kopi nusantara yang dikemas dalam pameran bertajuk Growing Kopi, Drinking Qahwa: Stories of Coffee in Qatar and Indonesia.

Pameran yang digelar di National Museum of Qatar (NMoQ) hingga Sabtu (17/2/2024) itu merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian Qatar Year of Culture (YoC) 2023.

YoC adalah program diplomasi budaya yang diinisiasi oleh Pemerintah Qatar sejak 2012 dengan menggandeng berbagai negara mitra yang berbeda setiap tahunnya. Pada 2023, Indonesia terpilih sebagai mitra, dan menjadi negara pertama di Asia Tenggara yang mendapatkan kehormatan ikut dalam program YoC 2023.

Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjenbud) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid mengatakan bahwa pameran tersebut merupakan kebanggaan bagi Indonesia karena dapat menyajikan budaya kopi nusantara di Qatar.

Baca juga: Idol Kopi Digelar untuk Lestarikan Budaya Kopi Indonesia

Menurutnya, kopi di nusantara mempunyai sejarah panjang, dari kepahitan hingga berbuah manis sekarang.

"Secara literal buahnya yang pahit, juga secara sejarah punya catatan pahit. Namun, sekarang kita ingin menunjukkan kepada dunia bahwa kopi di Indonesia bukan sekadar minuman, tapi sarat akan nilai dan tradisi. Oleh karenanya, yang kita pamerkan bukan kopinya, tapi budaya kopi,” jelas Hilmar dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (23/11/2023).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pameran budaya kopi tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian YoC.

Dalam satu tahun penuh, kata Hilmar, ada berbagai kegiatan lain di Qatar, seperti journey photo, kajian bersama, berbagai workshop budaya Indonesia, hingga menghadirkan kekuatan sastra Indonesia.

Baca juga: 5 Perbedaan Sastra Melayu Klasik dan Modern

Pameran kopi nusantara tersebut diharapkan dapat menghidupkan sejarah penanaman, perdagangan, dan minuman kopi di seluruh dunia, dengan fokus khusus pada budaya kopi tradisional dan kontemporer di Qatar dan Indonesia.

Untuk memanjakan pengunjung, pameran juga akan menggunakan tampilan interaktif, proyeksi imersif, pemandangan, aroma, lanskap suara, dan khususnya menugaskan karya seni kontemporer.

Untuk diketahui, kegiatan pameran dilaksanakan atas kerja sama Direktorat Jenderal Kebudayaan (Ditjenbud) Kemendikbudristek , Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Doha, dan Pemerintah Negara Qatar, khususnya NMoQ dan juga tim kuratorial gabungan dari NMoQ dan Museum Nasional Indonesia.

Tim kuratorial gabungan tersebut antara lain Spesialis Pameran dan Interpretasi Multimedia Dr. Marie-Pierre Lissoir, Peneliti Sejarah Sosial dan Lisan Najma Ahmed, Wakil Direktur Kuratorial Tania Abdulmonem Al Majid, Associate Curator Sejarah Sosial Sara Saqr Al Mohannadi, dan Associate Curator Sejarah Lisan Sara Al-Maadheed.

Baca juga: Aksara Makassar Kuno: Sejarah dan Penggunaan

Kemudian, Kepala Kurator Sejarah Lisan Amal Al-Hideous, Peneliti Sejarah Lisan Sheikha Rawdha Al Thani dan anggota Museum Nasional Indonesia, yaitu Daroe Handojo, Prawoto Indarto , Sekar Arum Romadhani, serta Nusi Lisabilla Estudiantin.

Perluas tradisi bersama antara Indonesia dan Qatar

Pameran Growing Kopi, Drinking Qahwa: Stories of Coffee in Qatar and Indonesia yang digelar di National Museum of Qatar (NMoQ) hingga Sabtu (17/2/2024) sebagai salah satu kegiatan dalam rangkaian Qatar Year of Culture (YoC) 2023.DOK. Humas Kemendikbudristek Pameran Growing Kopi, Drinking Qahwa: Stories of Coffee in Qatar and Indonesia yang digelar di National Museum of Qatar (NMoQ) hingga Sabtu (17/2/2024) sebagai salah satu kegiatan dalam rangkaian Qatar Year of Culture (YoC) 2023.

Sementara itu, Direktur NMoQ Sheikh Abdulaziz Al Thani mengatakan bahwa pameran tersebut bertujuan untuk memperluas tradisi bersama antara Indonesia dan Qatar dalam hal keramahtamahan, dialog, dan kreativitas yang didorong oleh kegiatan menyeduh, menyajikan, dan berbagi kopi.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com