Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi

Kompas.com - 02/11/2023, 14:05 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi perlu diketahui mahasiswa, karena sebagai salah satu syarat kelulusan jenjang S1, S2, dan S3.

Meski sama-sama berupa dokumen tertulis yang dibuat mahasiswa sesuai kaidah penulisan baku, sistematis, serta memakai metode ilmiah, tapi skripsi, tesis, dan disertasi memiliki perbedaan.

Dilansir dari laman Universitas Bina Nusantara atau Binus University, Kamis (2/11/2023) menerangkan ada beberapa hal yang membedakan skripsi, tesis dan disertasi. Informasi ini bisa jadi wawasan tambahan para mahasiswa.

Baca juga: 8 Tips Sukses Hadapi Sidang Skripsi, Langsung Dipuji Dosen Penguji

Perbedaan skripsi, tesis dan disertasi

1. Jenjang pendidikan

Skripsi adalah tugas akhir yang dibuat untuk meraih gelar sarjana. Sementara, tesis merujuk pada karya ilmiah tertulis jenjang magister atau pascasarjana (S2).

Sedangkan disertasi menjadi karya tulis ilmiah mahasiswa yang hendak menyelesaikan program doktoral atau S3.

2. Permasalahan yang diangkat

Perbedaan skripsi, tesis dan disertasi berikutnya adalah soal kedalaman permasalahan yang diangkat juga jadi pembeda jelas antara ketiganya.

Skripsi mengangkat masalah yang bersumber pada pengalaman empirik dan bersifat tidak mendalam.

Tesis juga dapat berasal dari pengalaman empirik, tetapi bersifat mendalam dan teoritis. Sedangkan permasalahan yang diangkat mahasiswa S3 saat membuat disertasi biasanya berangkat dari kajian teoritis dengan dukungan fakta empirik sehingga permasalahan yang digali sangat mendalam dan spesifik.

3. Proses penulisan

Proses penulisan berkaitan erat dengan kemandirian penulis saat pengerjaan tugas akhir. Pada skripsi, mahasiswa masih memperoleh bimbingan cukup intensif dari pembimbing dengan porsi 60 persen penulis dan 40 persen pembimbing.

Persentase ini menurun saat pengerjaan tesis karena penulis berperan 80 persen dalam prosesnya.

Namun mahasiswa S3 yang membuat disertasi, penulis bertanggung jawab 90 persen atas karya tulis ilmiah tersebut dengan sedikit pendampingan dari pembimbing.

4. Bobot ilmiah karya tulis

Perbedaan skripsi, tesis dan disertasi berikutnya adalah bobot ilmiah karya tulis tersebut.

Dari sudut pandang akademik, skripsi memiliki bobot ilmiah pada tingkat rendah hingga sedang.

Baca juga: Cerita Bonsa, Siswa dari Papua Barat yang Ingin Jadi Ahli Ekonomi

Tesis menempati bobot ilmiah sedang sampai tinggi dengan adanya pengembangan dan pendalaman teori serta penelitian yang dilakukan.

Disertasi mempunyai bobot ilmiah tertinggi sehingga mahasiswa wajib menemukan teori baru atau terobosan lain untuk memperkaya bidang yang digelutinya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com