Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar Unej Jadi Peneliti dengan Publikasi dan Sitasi Terbanyak di Indonesia 2022

Kompas.com - 13/10/2023, 13:55 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Prestasi membanggakan diraih oleh salah satu guru besar Universitas Jember (Unej). Dia adalah Prof. Bambang Kuswandi.

Guru besar sekaligus Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja Sama dan Sistem Informasi Unej ini dinobatkan sebagai peneliti dengan publikasi dan sitasi terbanyak di Indonesia tahun 2022.

Adapun predikat tersebut diberikan oleh Stanford University Amerika Serikat bersama Elsevier BV dari Belanda.

Dijelaskan bawah pada 2022 lalu, Prof. Bambang Kuswandi menghasilkan 8 karya tulis ilmiah yang diterbitkan jurnal ilmiah terindeks Scopus dan 864 sitasi atau dirujuk oleh peneliti lain. Belum termasuk 3 buah buku yang menampung tulisannya.

Baca juga: Mobil Listrik Unej Ikut Diwisuda, Ini Alasannya

Dilansir dari laman Unej, Jumat (13/10/2023), Prof. Bambang berkarier sebagai dosen Unes sejak 1994 silam.

Kini, guru besar di Fakultas Farmasi yang fokus pada sensor dan bio sensor ini total telah menghasilkan 128 publikasi ilmiah dan puluhan buku.

Tercatat ada 5.025 peneliti lainnya dari seluruh dunia yang menggunakan penelitiannya sebagai rujukan. Menjadikannya masuk dalam jajaran Tops 2 Percent Scientist Worldwide versi Standford University.

Di pentas nasional Prof. Bambang Kuswandi duduk di peringkat keenam peneliti terkemuka di Indonesia versi Stanford University.

Tips rajin meneliti

Ia pun membeberkan kiat rajin meneliti, yakni:

1. Seorang dosen harus punya passion untuk meneliti. Sebab dengan modal keinginan besar meneliti maka semua hambatan bisa diatasi.

2. Menentukan fokus riset yang akan didalami. Seperti contohnya dirinya yang sejak awal meneliti sudah fokus pada bidang sensor dan bio sensor.

3. Disiplin, termasuk disiplin membuat tulisan ilmiah dan mengirimkannya ke jurnal bereputasi sesuai kaidah dalam meneliti.

Baca juga: Adik Wakili Almarhumah Kakak dalam Wisuda Unej, Suasana Berubah Jadi Haru

"Sudah menjadi kewajiban dosen di Indonesia melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Semua harus mengajar, namun pada satu titik kita harus memilih akan fokus pada penelitian atau pengabdian kepada masyarakat," ujarnya dikutip dari laman Unej.

"Kebetulan saya memilih lebih fokus pada penelitian mengingat latar belakang keilmuan saya yang lebih banyak berkutat di laboratorium," jelasnya.

Untuk hasil penelitian salah satunya sudah dikembangkannya ialah smart packaging untuk bahan makanan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com