Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswa Unej Ikut Kampus Mengajar, Pernah Hadapi Siswa Bawa Sajam

Kompas.com - 20/05/2023, 15:04 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melalui program Kampus Mengajar dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) para mahasiswa bisa punya kesempatan mengajar siswa sekolah.

Melalui program Kampus Mengajar ini mahasiswa diajak menjadi agen perubahan di bidang pendidikan.

Hingga pelaksanaan program Kampus Mengajar angkatan kelima, tercatat ada 91 ribu lebih mahasiswa dan 15 ribu lebih dosen dari 800 perguruan tinggi negeri maupun swasta yang turut bergabung membantu proses belajar mengajar di SD dan SMP di seluruh pelosok nusantara.

Mahasiswa Universitas Jember (Unej) punya pengalaman menarik saat mengikuti program Kampus Mengajar Kemendikbud Ristek tersebut.

Baca juga: UTBK SNBT 2023 Gelombang 2: Ini Aturan Pakaian bagi Peserta Perempuan

Ikut program Kampus Mengajar, hadapi siswa bawa sajam

Peserta program Kampus Mengajar angkatan keempat bersama lima kawannya mendapatkan tugas di salah satu SMP di Sumberjambe Jember, Jawa Timur.

Salah satu peserta Muhammad Taruna Aji mengaku, punya pengalaman menghadapi siswa yang membawa senjata tajam (sajam) saat mengikuti program Kampus Mengajar.

"Saya kaget ketika ada murid yang sengaja membawa senjata tajam di kelas," kata Taruna Aji seperti dikutip dari laman Unej, Sabtu (20/5/2023).

Taruna mengungkapkan, siswa tersebut memainkan golok dengan gaya menantang. Ternyata peristiwa ini bukan yang terakhir. Pasalnya di lain waktu ada murid yang hendak berkelahi dengan kakak kelasnya menggunakan senjata tajam di sekolah.

Selama mengikuti program Kampus Mengajar di SMP tersebut, Aji dan mahasiswa lain menemukan fakta banyak siswa yang tidak melanjutkan sekolah setelah lulus dari jenjang SMP. 

Para siswa SMP tersebut memilih langsung bekerja atau menikah bagi siswa perempuan. Kemampuan finansial keluarga yang terbatas menjadi penyebab utama masalah ini.

"Jangankan berbicara tentang prestasi, sudah sekolah hingga jenjang SMP saja menjadi kemewahan bagi masyarakat sekitar," tutur Aji.

Baca juga: Biaya Kuliah UPN Veteran Jakarta Jalur Mandiri 2023, Cek UKT-SPI

Laksanakan berbagai program lain

Mengetahui kondisi ini, Aji dan kawan-kawan program Kampus Mengajar tidak langsung melaksanakan program namun memilih melakukan pendekatan kepada siswa, orangtua dan warga sekitar.

Mahasiswa Unej yang mengikuti program Kampus Mengajar berusaha menempatkan diri sebagai kawan untuk mengobrol dan berdiskusi.

"Pokoknya jangan sampai deh merasa kita mahasiswa lantas kemudian memandang mereka lebih rendah. Alhamdulillah cara ini berhasil, siswa yang awalnya antipati mulai mau menerima kami," urai Aji pemuda asal Banyuwangi ini.

Selain membantu proses belajar mengajar di SMP, Aji dan kawan-kawan juga mulai melaksanakan berbagai program lainnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com