KOMPAS.com - Melanjutkan studi di luar negeri menggunakan beasiswa tentu dapat lebih meringankan beban keuangan. Apalagi jika kamu melamar beasiswa yang memberikan biaya pendidikan penuh dan tunjangan lengkap.
Selain itu, beberapa beasiswa juga memberikan kebebasan bagi penerimanya untuk menambah penghasilan dengan bekerja. Tentunya jam kerja ini juga dibatasi, agar studi yang ditempuh tidak terganggu.
Baca juga: 5 Beasiswa S3 ke Luar Negeri Tanpa TOEFL
Melansir Instagram konsultan beasiswa luar negeri Schoters Indonesia, Kamis (12/10/2023), berikut 3 beasiswa S1 dan S2 dengan uang saku besar, termasuk memungkinkan penerimanya bekerja sambil kuliah:
Baca juga: Kuliah Gratis, Cek 12 Beasiswa S1-S3 Deadline Oktober 2023
Melalui beasiswa ini, penerimanya diperbolehkan bekerja sampai 16 jam per minggu atau full time saat musim panas ( di bulan Juni sampai Agustus) dengan melampirkan surat izin bekerja. Surat ini bisa diajukan di Employee Insurance Agency, Belanda.
Baca juga: Tips Lolos Beasiswa Chevening 2024, Kuliah S2 Gratis di Inggris
Dengan beasiswa ini, penerimanya diizinkan bekerja sampai dengan 20 jam per minggu atau full time selama masa liburan berlangsung. Namun, pihak Chevening tetap menyarankan untuk memprioritaskan studi terlebih dahulu.
Untuk bisa sambil bekerja, kamu perlu mendapatkan izin dari pihak program sesuai dengan ketentuan visa yang berlaku.
Baca juga: Mau Kuliah S2 di Swiss German University? Sekian Biaya yang Dibutuhkan
Melalui beasiswa ini, kamu diperbolehkan untuk bekerja paruh waktu dengan maksimal 15 jam per minggu saat menempuh kuliah serta mendapatkan izin dari pihak universitas.
Dengan catatan, mahasiswa yang boleh mengambil pekerjaan paruh waktu adalah mereka yang telah memulai studinya minimal 6 bulan di Swiss.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.