Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unesa Teliti Kerang Jadi Obat Alternatif Hipertensi

Kompas.com - 09/10/2023, 09:52 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Unesa

KOMPAS.com - Saat ini, hipertensi sering disebut sebagai "the silent killer". Sebab, penderita sering tidak ada keluhan tapi ternyata mengidap hipertensi.

Terkait hipertensi, Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Eksakta (PKM-RE) dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) coba melakukan penelitian.

Usai berhasil meraih pendanaan Belmawa Diktiristek, Kemendikbud Ristek, tim mahasiswa Unesa ini meneliti asam lemak dari kerang darah atau Anadara nodifera.

Dilansir dari laman Unesa, Minggu (8/10/2023), tim itu terdiri dari, Maharani Dyah Arumsari (S1 Pend Kimia, 2021), Dhea Mutiara Fernanda Wibowo (S1 Pend Kimia, 2021), Rahmadian Kahfi Zulfa Kamila (S1 Kimia, 2021), Excelino Hendrata (S1 Kimia, 2022), dan Luluatul Fajriyah (S1 Biologi, 2022).

Baca juga: 5 Cara Penanganan Hipertensi dari Akademisi UM Surabaya

Mereka dibimbing oleh Dwi Anggorowati Rahayu, S.Si., M.Si., dan A. Misbakhus Sururi (S1 Kimia, 2019).

Adapun kandungan asam lemak dalam kerang darah memiliki potensi sebagai alternatif aman dan efektif dalam mengatasi hipertensi.

Asam lemak ini telah terbukti mampu menurunkan tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular.

Menurut Maharani, ia dan timnya menggunakan pendekatan in vivo dengan menggunakan hewan uji, seperti tikus, untuk menguji aktivitas antihipertensinya.

"Kami juga memanfaatkan pendekatan in silico menggunakan molecular docking untuk memahami mekanisme antihipertensi asam lemak dari kerang darah," ujarnya dikutip dari laman Unesa.

Usai dilakukan uji in silico, ditemukan, asam lemak yang terkandung dalam kerang darah mampu menghambat ACE atau angiotensin-converting enzyme lebih baik dibandingkan dengan obat antihipertensi seperti Benazepril.

Tentu hal ini terbukti dari nilai binding affinity yang menunjukkan, asam lemak dalam kerang tersebut lebih efektif menurunkan tekanan darah.

Maka dari itu, mereka berharap penelitian itu bisa berkontribusi dalam mengatasi masalah hipertensi yang dijuluki sebagai silent killer.

Sebab, angka hipertensi tidak bisa dianggap remeh. Prevalensinya di dunia catatan WHO 2011 saja mencapai 1 miliar orang di dunia. Catatan Kemenkes (2023), 1 dari 3 orang Indonesia mengidap hipertensi.

Tim mahasiswa Unesa ini juga berharap agar penelitiannya bisa menginspirasi pihak lain untuk terus berinovasi dalam mencari solusi kreatif terhadap tantangan kesehatan global.

Seperti halnya pemanfaatan kerang darah sebagai sumber asam lemak untuk pengobatan hipertensi juga membutuhkan upaya konservasi agar spesies ini dapat tetap lestari.

Tim PKM-RE UNESA akan terus mengkaji dan menggali data lebih detail serta melakukan penelitian lanjutan di laboratorium.

Baca juga: Peneliti IPB Inovasi Garam bagi Penderita Hipertensi

"Semoga penelitian mereka dapat menjadi alternatif pengobatan hipertensi yang rendah efek samping bagi masyarakat yang membutuhkan," ungkap salah satu tim PKM-RE, Dhea Mutiara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com