Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cerita Anak Pedagang Asal Lampung Diterima di 9 Kampus Top Luar Negeri

Kompas.com - 29/08/2023, 14:55 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Bisa kuliah di luar negeri tentu menjadi impian sebagian orang. Apalagi yang ingin mengeyam pendidikan terbaik dan meningkatkan potensi diri.

Hal itulah yang dirasakan oleh pelajar asal Lampung, Granata Van Ridho atau biasa dipanggil Nathan. Dia merasa senang dan bangga karena bisa mewujudkan impiannya.

Meski dia memiliki keterbatasan, tetapi karena mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri, maka dia sangat bersyukur.

Bahkan Nathan berhasil menerima sembilan Letter of Acceptance (LoA) atau surat penerimaan dari kampus prestisius di Singapura, Australia, Kanada, dan Inggris.

Baca juga: Jihan, Lulusan UB Bisa Wujudkan Mimpi Kuliah di Luar Negeri

Total ada 9 kampus top luar negeri yang menerima Nathan. Tapi akhirnya dia menjatuhkan pilihannya di Nanyang Technological University, Singapura Jurusan Environmental Earth System Science.

Tentu, perjalanan Nathan mengejar kemerdekaan belajar ini tidak lepas dari dukungan orang sekitar, termasuk orang tua, sekolah, dan Schoters, startup edutech untuk akses pendidikan ke luar negeri.

"When you have a dream to chase, nothing can stop you. Sejak kecil saya memang mimpi untuk sekolah ke luar negeri," ujarnya dalam keterangan tertulis yang disampaikan Schoters kepada Kompas.com, Selasa (29/8/2023).

Sejak SMP aktif ikut olimpiade

Apalagi setelah menekuni ilmu kebumian, ia semakin ingin memperkaya budaya dan wawasan di bidang ini melalui koneksi di berbagai negara.

Untungnya orang tua sangat mendukung dia untuk langsung kuliah dan tidak boleh gap year.

Dikatakan sejak SMP dia sudah aktif mengikuti olimpiade Sains dan Matematika yang diselenggarakan berbagai pihak, termasuk oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspernas).

Selain langganan juara pertama, keseriusan ini kemudian dia wujudkan dengan meraih medali perunggu di Olimpiade Sains Nasional Indonesia tahun 2021 bidang Kebumian.

Baca juga: Nadiem Makarim: Ini Bentuk Penyederhanaan Standar Kompetensi Lulusan

Sedangkan cara dia mendapatkan beasiswa tersebut tentu Nathan harus berjuang melewati berbagai keterbatasan. Saat ini Nathan bersekolah di SMA, tepatnya MAN Insan Cendekia Lampung Timur, yang baru memiliki dua angkatan.

Hal ini cukup membatasi Nathan menemukan sosok untuk berdiskusi mengenai dunia perkuliahan. Selain itu, sebagai seorang anak pedagang di pasar, Nathan juga sadar bahwa satu-satunya jalan untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri ialah dengan beasiswa.

Maka dari itu, dia akhirnya mencoba peruntungan dengan mendaftar program Beasiswa Indonesia Maju yang diadakan oleh Kemendikbud Ristek. Melalui usaha kerasnya Nathan akhirnya dinyatakan lolos sebagai penerima BIM.

Tetapi, dia tentu tidak sendiri bisa meraih beasiswa tersebut. Dia juga dibantu oleh Schoters, yang merupakan vendor resmi dari BIM dan menyediakan berbagai macam persiapan kuliah di luar negeri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com