Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wafat karena Sakit, Ibu Ini Gantikan Posisi Anaknya Saat Wisuda di UMM

Kompas.com - 25/08/2023, 14:29 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prosesi Wisuda di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) nampak berbeda pada Kamis (24/8/2023).

Suasana yang awalnya meriah dan ceria mendadak penuh haru. Itu saat Rektor UMM, Prof. Fauzan mengajak seluruh tamu yang hadir untuk berdoa bagi satu sosok penting.

Baca juga: Dosen UMM: Ini 3 Penyebab dan Solusi Polusi Udara di Jakarta

Sosok itu adalah Roy Inzaqhi Saputra, mahasiswa yang dinyatakan wafat beberapa saat sebelum wisuda karena sakit.

"Mari sama-sama menundukan kepala mendoakan almarhum Roy. Mudah-mudahan almarhum ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah," kata Fauzan sesaat sebelum menutup prosesi, seperti dilansir dari rilis UMM.

Kedua orangtua Roy diundang naik ke panggung untuk menerima ijazah milik Roy.

Prof. Fauzan secara langsung memberikannya didampingi para wakil rektor.

Sebagai bentuk bela sungkawa UMM kepada Roy, Rektor Fauzan mengembalikan biaya pendidikan Roy selama kuliah kepada orangtuanya.

"Sebagai wujud belangksungkawa UMM pada Roy, maka seluruh biaya yang telah dibayarkan selama menempuh pendidikan di UMM, akan kami kembalikan kepada orangtuanya,” kata Fauzan.

Baca juga: 10 Fakultas Teknik Terbaik di Indonesia, Ada 1 PTS

Roy dikenal ramah dan aktif

Roy merupakan mahasiswa dari Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik tahun 2019. Dia dikenal ramah dan aktif mengikuti organisasi selama menimba ilmu.

Selain ramah, dia juga merupakan mahasiswa berprestasi. Sehingga bisa lulus tanpa skripsi berkat penelitiannya yang mampu menembus jurnal Sinta I. 

Dengan segala kemampuannya, itu membuat Roy mencapai IPK sebesar 3,93 di UMM. Angka itu bukan raihan yang mudah bagi kebanyakan mahasiswa di Fakultas Teknik.

Penelitian dari Roy yang berjudul "Evaluation of the Usability Learning Management System during the Covid-19 Pandemic Using the Scale System" berhasil masuk ke dalam jurnal terindeks. 

Hal itu menjadi bukti dari hasil ketekunan serta tekat yang kuat dalam menjalani proses selama perkuliahan untuk menjadi kebanggaan kedua orangtua.

Hingga akhir hayatnya, dia mendapatkan tempat khusus di hati teman-teman, dosen, dan kedua orangtuanya.

Baca juga: Gagal Kuliah di Jurusan Kedokteran, Rahmat Justru Dapat Beasiswa di AS

Walaupun Roy sudah tiada, tapi dia telah sukses meraih gelar sarjana komputer dan mampu menebar manfaat melalui penelitian-penelitian dan kebaikannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com