Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Syarat Fisik Masuk S1 Jurusan Kedokteran PTN-PTS

Kompas.com - 24/08/2023, 15:17 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siswa SMA, MA yang ingin menjadi dokter harus tahu kalau ada sejumlah syarat fisik saat memilih S1 Jurusan Kedokteran.

Hampir semua Fakultas Kedokteran di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) mewajibkan calon mahasiswa tahu dulu syarat fisik yang ada.

Syarat fisik ini penting. Sebab pekerjaan menjadi dokter mobilitasnya sangat tinggi. Sehingga dibutuhkan tubuh dan jiwa yang kuat dan sehat.

Baca juga: 10 Fakultas Kedokteran Terbaik di Indonesia

Perlu diketahui, syarat fisik ini berupa tahapan mengecek penglihatan, kelengkapan fisik, telinga dan lainnya.

Maka dari itu, jika siswa lulusan SMA, MA memutuskan untuk masuk Jurusan Kedokteran tahun 2024 ketahui apa saja syarat fisik yang ada.

6 syarat fisik masuk S1 Jurusan Kedokteran

1. Sehat fisik dan jasmani

Dilansir dari laman Universitas Brawijaya (UB), kesehatan fisik seorang calon mahasiswa Jurusan Kedokteran adalah tidak memiliki cacat tubuh atau ketunaan (tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa).

Biasanya pada tahapan ini juga akan dicek rontgen dada serta mengecek penyakit yang diderita oleh calon mahasiswa.

Universitas Airlangga, dalam laman resminya juga meminta syarat ini agar tidak mengganggu kelancaran proses pembelajaran mahasiswa di Program Studi Kedokteran.

2. Kondisi mental atau psikologis

Hampir semua Jurusan Kedokteran di PTN dan PTS mensyaratkan kondisi mental calon mahasiswa yang baik. Jadi, kamu tidak boleh mengidap gangguan jiwa.

Baca juga: 5 Fakultas Hukum Terbaik di Indonesia dan Biaya Kuliahnya

Saat melakukan pendaftaran, biasanya siswa akan diminta surat keterangan bebas gangguan jiwa. Atau jika tidak, akan ada tes psikologis tersendiri yang diadakan PTN dan PTS sebagai bagian dari syarat fisik.

3. Penglihatan

Seorang calon dokter, dilarang buta warna total atau parsial. Mengapa demikian? Sebab ketika menganalisa penyakit, kadang ada bagian tubuh yang memiliki warna berbeda. Misalnya memar atau saat bernanah, operasi, dan kondisi lainnya.

Warna dari penyakit di tubuh ini sangat penting bagi analisa para dokter. Jadi kalau mahasiswa adalah seorang buta warna, itu akan menyulitkan kamu saat bertugas.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com