Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Alat Baca bagi Disabilitas Netra, Mahasiswa Indonesia Juarai Kompetisi Google

Kompas.com - 17/08/2023, 11:00 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tim mahasiswa Binus International menjadi satu-satunya perwakilan dari Indonesia dan berhasil menjadi Top 3 Winner di ajang Google Solution Challenge 2023, annual event yang diselenggarakan langsung oleh Google sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia.

Acara final Google Solution Challenge 2023 menghadirkan 10 finalis dari berbagai belahan dunia dan memperebutkan posisi 3 besar yang telah diumumkan pada tanggal 3 Agustus 2023 melalui Youtube resmi Google for Developers.

Pesertanya berasal dari Bolivia, Nigeria, India, Singapura, Korea Selatan, Inggris, Kazakhstan, Amerika Serikat, dan Indonesia.

Kontes ini diadakan dengan tujuan untuk mengajak para pemuda, terutama mahasiswa, untuk belajar menciptakan solusi dari masalah yang ada di komunitasnya dengan memanfaatkan platform Google.

Baca juga: Cek 12 Perguruan Tinggi yang Baru Buka Fakultas Kedokteran

Mahasiswa Binus masuk Global Top 3 Teams

Satu hal yang sangat bermakna bagi Indonesia pada kontes tahun 2023 ini karena mahasiswa Indonesia berhasil masuk Top 10, bahkan lolos menjadi Global Top 3 Teams.

Finalis Indonesia yang aktif dalam acara tersebut adalah 4 mahasiswa dari BINUS International, yakni Philipus Adriel Tandra, Aric Hernando, Jason Jeremy Wijadi, dan Jason Christian Hailianto.

Keempat mahasiswa ini tergabung dalam kelompok bernama Wonder Reader yang merupakan satu-satunya tim dari Indonesia.

Baca juga: Tiga Mahasiswa Raih Kontrak Kerja hingga Modal Rp 50 Juta dari Menves

Sebanyak 10 daftar tim dari Google Solution Challenge 2023 berasal dari berbagai penjuru yang sebelumnya tergabung dalam Google Developer Students Club (GDSC).

Ke-10 tim ini bukan hanya ahli dalam penggunaan teknologi, tapi concern dengan masalah di sekitar mereka. Kontes ini bukan hanya sekedar ajang perlombaan saja bagi mereka, tetapi juga turut menyumbang pencapaian untuk SDG Goals 2030.

Para kontestan juga harus mengaitkan masalah dan solusi yang mereka pilih dengan Sustainable Development Goals dari United Nation.

Baca juga: Daftar Nama 76 Siswa Anggota Paskibraka 2023, Kenali Juga Sejarahnya

Karya Inovatif hadirkan akses disabilitas

Menurut data dari Kementerian Kesehatan RI 2020, jumlah penyandang disabilitas tuna netra sudah mencapai 5 persen dari total penduduk Indonesia.

Namun, jumlah yang cukup banyak ini masih belum diimbangin dengan akses disabilitas yang mumpuni. Buktinya, masih jarang akses disabilitas yang terlihat di publik, termasuk bagi penyandang tuna netra.

Menciptakan magic dengan alat pembaca Braille, Wonder Reader menciptakan inovasi pemanfaatan teknologi yang dapat berguna bagi siswa disabilitas penyandang tuna netra.

Mereka menggabungkan 3 fasilitas Google, yang mencakup Google Cloud, Firebase, Flutter,
and Google Text to Speech API.

Ketiga kombinasi ini menghasilkan karya inovatif yang selaras dengan 2 poin utama SDG Goals, yaitu Quality Education dan Reduced Inequalities.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com