Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masih Kekurangan Profesi Dokter

Kompas.com - 09/08/2023, 21:29 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Profesi dokter menjadi profesi yang paling dipercaya di dunia. Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Ipsos kepada 21.515 responden di 28 negara.

Meski demikian, pada kenyataannya jumlah dokter di Indonesia masih tergolong kurang.

Bahkan bisa dikatakan masih jauh dari standar yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO).

Baca juga: Ada Toilet Gender Netral di Salah Satu Sekolah Internasional, Kemendikbud Buka Suara

"Dokter merupakan profesi mulia. Berdasarkan survei, dokter meraih suara 59 persen sebagai profesi yang paling dipercaya dari total responden yang mengikuti survei. Dan dokter yang disumpah pada periode ini di UMY akan menambah tenaga kesehatan yang tergolong kurang di Indonesia," ucap Wakil Rektor bidang SDM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Nano Prawoto dikutip dari laman UMY, Rabu (9/8/2023).

Dia menyebut, jumlah ideal dokter yang dimiliki oleh suatu negara jika merujuk pada standar WHO adalah 1:1000 (1 dokter per 1.000 penduduk).

Sementara di Indonesia masih menempati perbandingan 0,47 dokter per 1.000 penduduk.

"Jadi jumlah ini masih sangat jauh dari yang seharusnya. Maka pengabdian dokter di berbagai daerah Indonesia akan dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan masyarakat," jelas dia.

Tidak hanya itu, kata dia, kesenjangan terhadap tingkat pelayanan kesehatan di daerah diharapkan juga semakin berkembang untuk ke depannya.

"Maka dari itu, apabila kalian berasal dari Pulau Jawa, kembali ke daerah masing-masing. Hal ini akan membantu pengurangan kesenjangan terhadap tingkat pelayanan di setiap daerah Indonesia," tutur Prof. Nano.

Bendahara 2 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah DIY, Dr. Ita Fauzia Hanoum mengatakan, dengan bertambahnya jumlah dokter baru dari UMY menjadi sangat berarti untuk penatalaksanaan kesehatan di Indonesia.

Baca juga: 10 PTS Terbaik di Yogyakarta, dari UMY hingga UAD

"Kalian dokter baru yang diambil sumpahnya, sangat berarti dalam penatalaksanaan kesehatan di negeri ini. Nantinya kalian akan bertugas sebagai dokter dimanapun kalian ditempatkan. Maka kalian harus bersiap untuk mengabdi ke seluruh negeri," tegas Ita.

Ita juga mengingatkan kode etik dokter yang harus ditaati oleh para dokter baru tersebut.

"Menjadi pelanggaran profesi apabila dokter merujuk pasien ke dokter spesialis yang tidak kompeten. Kemudian mendelegasikan kepada tenaga yang tidak kompeten, melakukan pemeriksaan secara berlebihan hingga membocorkan informasi pasien dan membuka rahasia kedokteran adalah hal yang harus dihindari. Kita harus taat kode etik," ungkap dia.

Dekan FKIK UMY, Dr. dr. Sri Sundari menyampaikan, dokter baru yang sudah disumpah harus melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memegang teguh nilai-nilai keislaman.

Baca juga: 10 Kampus Swasta Terbaik di Indonesia, Ada Telkom, Binus, dan UMY

"Sebagai seorang dokter yang sudah melakukan sumpah dan dilantik, kalian harus siap mengabdi kepada masyarakat. Tentunya dengan memegang teguh nilai-nilai keislaman dan kode etik profesi dokter. Jaga nama baik diri sendiri, orangtua, profesi dan almamater. Jalani profesi ini dengan ikhlas dan secara terhormat agar menjadi ibadah," tukas Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com