Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minat Beli Buku Fisik Masih Tinggi, Meski Tingkat Baca Turun

Kompas.com - 11/07/2023, 17:12 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Minat membeli buku fisik masih tinggi di Indonesia. Meski demikian, tingkat minat baca mengalami penurunan.

Berdasarkan laporan riset Central Connecticut State University di 2016, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara dengan tingkat literasi rendah.

Baca juga: Teliti Manfaat Jahe, Shirly Raih Gelar S3 di UI dengan IPK 3,99

Sedangkan data statistik dari The United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) menyatakan minat baca masyarakat Indonesia, sangat memprihatinkan, yaitu hanya 0,001 persen.

"Jadi minat untuk membeli buku fisik masing tinggi, meski minat baca orang Indonesia mengalami penurunan," kata CEO of Insight First Group, Marlina Iryatie dalam keterangannya, Selasa (11/7/2023).

Dia menyebut, penjualan buku fisik saat ini telah berbeda, yakni memasarkannya lewat digital. Sedangkan dahulu lewat toko dan lainnya.

"Termasuk pemilihan platform dan pembuatan konten inovatif, agar buku itu terjual. Sehingga ada pembeli dari buku kita," jelas dia.

Untuk mengubah minat membaca, maka harus menghadirkan buku-buku yang relevan pada saat ini. Jika tidak, maka tidak ada perubahan.

"Saya bilang ada buku yang visual, tidak ada tulisan sama sekali. Itu gambar semua dan berwarna. Anak-anak suka dan kenyataannya begitu. Jadi dengan cara itu kita edukasi orang dan kenalkan buku, kita sentuh emosionalnya. Biasanya buku itu kan berat mengedukasinya," tegas dia.

Saat ini, bilang dia, Insight First Indonesia masih menjual 1.000 buku per hari. Adapun ke depannya akan ditingkatkan 3.000 buku per hari pada semester II-2023.

Baca juga: Belum Lolos SMA Negeri, Ini 5 Sekolah Swasta Terbaik di Jakarta Timur

Hal itu demi mengerek kembali minat baca masyarakat Indonesia.

"Rata-rata menjual buku menuju 1.000 per hari. Kita ke depannya targetkan menjadi 3.000 buku per hari. Itu kita targetkan dalam waktu enam bulan ke depan," ungkap dia.

Dia mengungkapkan, platform teknologi saat ini seperti TikTok dan lainnya banyak andil dalam menjual buku yang ada di Indonesia.

"Jadi transaksi yang pesat muncul dari platform industri perdagangan digital TikTok. Itu karena, platform ini banyak yang gunakan dan popularitasnya makin meningkat," tuturnya.

Salah satu buku yang diterbitkan oleh Insight First Indonesia adalah "Quranic Law of Attraction".

Buku itu telah memperoleh perhatian luar biasa dan menjadi best-selling book di genre buku pengembangan diri, dengan terjual lebih dari 50.000 eksemplar.

Baca juga: 6 Tips Kuliahkan Anak bagi Orangtua Gaji di Bawah Rp 5 Juta

"Konten dan pendekatan baik yang dituangkan dalam buku itu membuat respon positif dari pembaca. Hal itu membuat pembaca tertarik untuk membeli. Hal itu yang perlu dilakukan untuk menarik minat baca masyarakat Indonesia," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com