Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Atasi Sembelit Makan Daging Kurban dari Dosen UM Surabaya

Kompas.com - 29/06/2023, 14:01 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada saat hari raya Idul Adha, seseorang akan lebih banyak mengonsumsi daging kurban.

Misalnya daging kambing maupun daging sapi. Apalagi olahan daging tersebut bisa dibuat sate, gulai, kare, sampai rica-rica.

Karena banyak makan daging, akhirnya sering muncul konstipasi atau sembelit.

Sembelit merupakan sebuah kondisi dimana seseorang kesulitan dalam buang air besar, feses menjadi keras, dan mengejan berlebihan saat proses BAB.

Mengapa mengonsumsi daging berlebihan dapat menyebabkan sembelit atau susah buang air besar (BAB)? Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya Ira Purnamasari memberikan penjelasan.

Menurutnya, daging merah mengandung tinggi lemak yang membuat sistem pencernaan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses mencerna makanan.

Baca juga: Dosen UM Surabaya: Berlebihan Makan Daging Picu 7 Penyakit Ini

Selain itu, daging merah juga mengandung serat protein yang keras dan zat besi yang tinggi sehingga mengakibatkan feses menjadi lebih keras dan menggumpal.

“Kondisi tersebut mengakibatkan usus harus bekerja lebih ekstra dalam mengeluarkan feses,” ujar Ira dilansir dari laman UM Surabaya.

Gejala pada sembelit seperti perut terasa penuh, lebih sering kentut, menurunnya frekuensi BAB, feses keras dan kering, mengejan berlebihan saat proses BAB, hingga muncul BAB berdarah.

Selain itu juga merasa tidak puas setelah BAB, merasa ada yg mengganjal, dan membutuhkan waktu yang lebih lama saat berada di WC.

Cara mengatasi sembelit karena banyak makan daging

Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya sembelit?

Pertama, konsumsi air putih. Dengan memenuhi asupan cairan minimal 2 liter per hari dapat mencegah seseorang dari susah buang air besar, sekaligus menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Baca juga: Sering Mengantuk di Pagi Hari? Coba 5 Cara Mengatasi dari Ners UM Surabaya

Kedua konsumsi buah dan sayur. Buah dan sayur mengandung serat yang dapat melunakkan feses sehingga feses dapat lebih mudah dikeluarkan.

“Salah satunya buah pepaya yang sudah tidak diragukan fungsinya dalam melancarkan BAB. Sayuran hijau juga mengandung tinggi serat yang baik dikonsumsi untuk melancarkan BAB,” imbuhnya lagi.

Ketiga, konsumsi probiotik. Tempe merupakan makanan fermentasi yang terbuat dari kacang kedelai, jadi cocok untuk dikonsumsi.

Tempe juga mengandung probiotik atau bakteri baik yang tentunya baik untuk sistem pencernaan. Probiotik dapat membantu memperbaiki frekuensi BAB menjadi lebih teratur.

Baca juga: Terlalu Banyak Konsumsi Daging Kurban, Dosen UM Surabaya: Bisa Picu 9 Penyakit Ini

“Sama seperti tempe, yogurt juga mengandung probiotik yang dapat membantu melancarkan proses pencernaan,” pencernaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com