Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Indonesia-Malaysia Outlook" Uhamka: Pendidikan Miliki Peran Wujudkan Perdamaian

Kompas.com - 24/05/2023, 19:29 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) menggelar seminar internasional "Indonesia-Malaysia Outlook" dengan tema "The Role of Indonesia and Malaysia for the Peace of Southeast Asia and the World Civilization".

Dalam kegiatan ini sekaligus menjadi acara peluncuran buku "Malaysia Jalan Terjal Menuju Bangsa Demokratis" karya Sudarnoto Abdul Hakim.

Acara yang didukung oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) ini digelar di Aula Ahmad Dahlan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uhamka, Rabu (24/5).

Kegiatan dihadiri Assoc. Prof. Sudarnoto Abdul Hakim (Badan Pembina Harian Uhamka), Prof. Gunawan Suryoputro (Rektor Uhamka), Anisia Kumala (Wakil Rektor I), Desvian Bandarsyah (Wakil Rektor II), Prof Nani Solihati (Wakil Rektor III) dan Muhammad Dwifajri (Wakil Rektor IV).

Selain itu, hadir juga Prof. Syafiq Mughni (Ketua PP Muhammadiyah), sejumlah diplomat, tokoh, akademisi dan komunitas mahasiswa internasional.

Seminar menghadirkan beberapa narasumber utama dari dari Indonesia dan Malaysia yaitu; Prof. M. Din Syamsuddin, Assoc. Prof. Sohirin Solihin, Chusnul Mar’iyah, Nazaruddin Nasution, Sen. Mohd Yusmadi bin Moh Yusoff, Lili Yulyadi Arnakim, dan Assoc. Prof. Zulkifli Hasan.

Dalam sambutan, Rektor Uhamka Prof. Gunawan Suryoputro mengungkapkan, pendidikan memiliki peran penting dalam mewujudkan perdamaian di tingkat Asia Tenggara hingga dunia.

Menurut dia, upaya-upaya perdamaian tersebut akan efektif dengan adanya media pendidikan yang dapat diimplementasikan kepada masyarakat sejak dini.

“Dengan adanya seminar internasional antara Malaysia dan Indonesia ini akan mewujudkan lebih banyak upaya perdamaian untuk bisa dikembangkan,” harap Prof. Gunawan.

Baca juga: Mengenal Tujuan 16 SDGs: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan Yang Tangguh

Prof. Gunawan juga mengatakan, perdamaian dapat diwujudkan dengan adanya kesatuan antara ide dan gagasan serta terobosan yang membangun untuk masa depan.

“Pendidikan tentunya memiliki posisi yang penting untuk mewujudkan hal tersebut. Setiap upaya perdamaian akan lebih berpengaruh melalui media pendidikan yang lebih terstruktur,” pungkas Prof. Gunawan.

Ruang Membahas Permasalahan Dunia

Ketua PP Muhammadiyah Prof. Syafiq Mughni memandang saat ini dunia masih menghadapi tantangan seputar perdamaian, mulai dari perebutan kekuasaan, monopoli, ekstremisme, hingga Islamofobia.

Maka dari itu, kata dia, ini menjadi momen penting untuk membahas permasalahan tersebut.

Ia melanjutkan, Muhammadiyah sebagai organisasi Islam menjadikan Islam sebagai filosofi dan cita-cita masa depan yang dirumuskan ke dalam Islam berkemajuan.

“Tantangan kenegaraan pun menjadi tugas Umat Islam untuk memecahkan masalah ini bersama-sama. Umat Islam harus mampu menghadapi pemahaman yang salah tentang agama, serta mengimplementasikan Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamin,” ujarnya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com