Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AKN Seni dan Budaya Yogyakarta Punya Jurusan Unik

Kompas.com - 29/04/2023, 16:49 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Akademi Komunitas Negeri (AKN) Seni dan Budaya Yogyakarta mempunyai jurusan unik yakni Jurusan D1 Kriya Kulit.

Ini merupakan salah satu jurusan yang memiliki konsentrasi pada tatah sungging.

Salah satu dosen Jurusan D1 Kriya Kulit, Junende Rahma mengatakan bahwa Tatah sungging merupakan suatu proses yang dilakukan dalam pembuatan wayang kulit.

"Konsentrasi jurusan kami ini ada di tatah sungging. Tatah itu proses melubangi kulit perkamen (bahan kulit wayang), sedangkan sungging adalah teknik pewarnaan wayang dengan prinsip gradasi warna," ujarnya dikutip dari laman Ditjen Vokasi, Sabtu (29/4/2023).

Baca juga: 4 Kelebihan dan Kekurangan Kuliah Online, Calon Mahasiswa Cek Dulu

Tentu, studi yang hanya memakan satu tahun menuntut AKN Seni dan Budaya Yogyakarta untuk memaksimalkan pengajaran agar dapat meluluskan para praktisi pembuat wayang kulit yang berkualitas.

Guna mendukung peningkatan kualitas lulusannya, dalam proses pembelajarannya, AKN Seni dan Budaya Yogyakarta menggandeng pengrajin wayang kulit yang ada di Yogyakarta sebagai instruktur.

"Metode pembelajaran yang kami ajarkan ini campuran, pertama mahasiswa yang mengambil jurusan D1 Kriya Kulit akan mendapatkan teori terkait tatah sungging. Setelah teori diberikan kemudian mahasiswa langsung praktik membuat wayang kulit sesuai tahapannya," jelas Rahma.

Nantinya, setiap mahasiswa akan membuat wayang sendiri dengan jenis wayang yang disesuaikan dengan kemampuan mahasiswa.

Dalam membuat wayang kulit ada beberapa alat yang harus disiapkan, antara lain tatah kulit perkamen, pandukan, tindih besi dan malam batik, batu asah kasar dan halus.

Baca juga: Ingin Kuliah Jurusan Arsitektur? Ketahui Dulu 5 Hal Ini

Kemudian ada palu kayu, kertas amplas, kertas kalkir, pensil, kuas bulu halus dan kasar, kain perca, palet, cat akrilik water based, clear water based, dan gapit sungu.

"Waktu yang diperlukan untuk membuat satu jenis wayang kulit bervariasi tergantung dari tingkat kerumitan jenis wayang. Saat ini, hasil wayang kulit buatan mahasiswa dipajang di kampus dan dipagelarkan saat pameran," tutur dia.

Nantinya, ilmu yang didapatkan oleh mahasiswa kemudian ditularkan saat mahasiswa mengikuti program pembuatan laporan akhir. Di sana mahasiswa memberikan edukasi kepada masyarakat terkait tatah sungging.

Harapannya dengan keberadaan Jurusan Kriya Kulit ini akan menambah minat masyarakat dalam melestarikan wayang kulit terutama di wilayah Yogyakarta.

"Soalnya jumlah pengrajin wayang semakin ke sini semakin sedikit. Lulusan kami diharapkan mampu menjawab tantangan ke depan supaya keberadaan wayang kulit ini tetap aman," tutur Rahma.

Alumnus AKN Seni dan Budaya Yogyakarta, Teghart Cahayaning menuturkan bahwa kuliah di Jurusan Kriya Kulit merupakan hal yang sangat menyenangkan. Banyak ilmu yang didapatkan terkait kriya kulit.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com