Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UPH: Etnik Tionghoa Berkontribusi di Politik Indonesia

Kompas.com - 14/04/2023, 20:42 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH), Dr. Johanes Herlijanto mengaku, para politisi etnik Tionghoa dinilai akan tetap memiliki optimisme dan semangat untuk berkontribusi dalam politik di Indonesia.

Dia menyatakan, kuatnya iklim demokrasi di Indonesia pada era reformasi menjadi berkah bagi komunitas Tionghoa Indonesia.

Baca juga: Kemendikbud: Aturan Permenpan-RB Nomor 1 Berlaku Hanya untuk Dosen ASN

"Mereka kembali memperoleh hak dan ruang untuk mengekspresikan identitas, budaya, dan meningkatkan partisipasi politik mereka, beda dibanding pada masa orde baru," ucap dia dalam keterangannya, Jumat (14/4/2023).

Dia menyebut, tak sedikit politisi Tionghoa bahkan berhasil meraih jabatan-jabatan politik yang penting, seperti Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau yang akrab disapa Ahok.

Ahok bukan hanya memiliki karier yang terhitung mulus, tetapi juga dianggap sebagai simbol dari penerimaan masyarakat Indonesia terhadap politisi dengan latar belakang etnik Tionghoa.

Di tengah optimisme terhadap makin meningkatnya penerimaan tersebut, resistensi terhadap kepemimpinan BTP justru meningkat, khususnya pada pertengahan hingga akhir 2016.

Yang penting untuk dicatat, etnisitas BTP sebagai Tionghoa turut pula diangkat dalam gelombang penolakan terhadap beliau.

"Muncul kembalinya isu identitas dalam gelombang resistensi terhadap BTP menjelang dan di sepanjang pilkada tahun 2017 tentu membawa dampak tertentu bagi masyarakat Tionghoa, termasuk para politisi dan pemimpin komunitas Tionghoa," tegas dia.

Baca juga: 6 Poin Penting Permenpan-RB Nomor 1 bagi Dosen ASN

Meski ada isu sensitif di pilkada 2017, tapi politisi Tionghoa tetap memiliki sikap optimis dan bersemangat untuk terus berkontribusi bagi negeri ini melalui partisipasi politik.

"Ini terlihat dari tak sedikit orang Tionghoa yang turut berpartisipasi dalam pemilihan umum tahun 2019 sebagai calon anggota legislatif, baik pada tataran pusat maupun daerah," jelas Johanes.

Dia menganalisis optimisme dan semangat di atas karena mereka masih memiliki kepercayaan dan harapan terhadap semangat toleransi dan kebhinekaan dalam masyarakat Indonesia.

Selain optimis dan bersemangat untuk mempertahankan Bhineka Tunggal Ika, para politisi Tionghoa dinilai memiliki optimisme terhadap demokrasi dan sistem politik Indonesia juga.

Baca juga: PermenPAN RB No.1 Soal PAK Dosen, Kemendikbud: Deadline Singkat Bikin Repot

"Mereka menaruh harapan terhadap peran partai politik dalam meningkatkan kwalitas demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM)," jelas Johanes.

Meski demikian, Johanes menganggap masih terdapat tantangan yang perlu dihadapi baik oleh para politisi Tionghoa maupun masyarakat Tionghoa secara keseluruhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com