Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/04/2023, 17:49 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit asam lambung merupakan salah satu penyakit pencernaan yang dapat membuat rasa nyeri pada lambung.

Penyakit ini biasanya menyerang tiba-tiba dan berlangsung singkat, namun ada saatnya juga penyakit ini menjadi sangat serius dan berlangsung cukup lama.

Baca juga: Dosen Gizi Unair: Hindari 2 Jenis Makanan Ini Saat Buka Puasa

Faktor asam lambung sangat berperan pada penyakit gastritis atau maag.

Konsumsi makanan dan minuman yang memicu tingginya sekresi asam lambung adalah penyebab penting terjadinya gastritis.

Ahli Gizi UM Surabaya, Tri Kurniawati menjelaskan, salah satu faktor pemicu gastritis adalah konsumsi tinggi protein dalam menu harian.

Hal ini dikarenakan pola makan tinggi protein dapat memicu tingginya sekresi asam lambung.

Tri menyebut, kebiasaan mengonsumsi makanan pedas dan minum kopi juga dapat memicu terjadinya gastritis.

Hal ini disebabkan makanan pedas bersifat merangsang organ pencernaan dan dapat menimbulkan iritasi pada lapisan mukosa lambung. Sedangkan kandungan kafein pada kopi dapat meningkatkan aktivitas produksi asam lambung.

"Pada orang yang berpuasa kesempatan untuk memenuhi kebutuhan kalori semakin terbatas. Perubahan pola makan yang mendadak disertai aktivitas yang relatif sama setiap harinya dapat memberi dampak bagi orang yang berpuasa," kata dia mengutip laman UM Surabaya, Selasa (4/4/2023).

Dia mengatakan, beberapa dampak yang terlihat dengan jelas adalah badan terasa lemas, konsentrasi menurun, dan berkurangnya daya tahan tubuh, sehingga dapat menyebabkan penurunan aktivitas dan produktivitas.

Baca juga: 4 Sekolah Kedinasan 2023 Ini Tanpa Ada Syarat Tes Fisik, Apa Saja?

Untuk menghindari dampak tersebut, dibutuhkan asupan nutrisi dengan kandungan gizi yang mencukupi. Kebutuhan kalori harian saat bulan Ramadhan dapat dipenuhi pada saat sahur dan berbuka puasa.

Lanjut dia mengatakan, jumah produksi asam lambung pada penderita tidak boleh berlebihan. Jumlah produksi asam lambung dipengaruhi oleh waktu makan dan jenis makanan yang dikonsumsi.

"Bagi penderita asam lambung tetap diperbolehkan berpuasa secara hati-hati agar ibadah berjalan dengan lancar," ungkap dia.

Setidaknya ada 3 cara memilih menu berbuka untuk menjaga kestabilan asam lambung.

Pertama, hindari makanan pedas, berbumbu, dan berminyak. Lemak yang tidak sehat menjadi musuh utama bagi penderita maag karena cenderung lambat dicerna dapat memicu peningkatan asam lambung.

"Tidak hanya itu, makanan pedas juga bisa menyebabkan sakit perut dan membuat asam lambung mudah naik," jelas dia.

Kedua, pemilihan jenis makanan bahan makanan yang tepat. Jenis makanan yang bisa disarankan bagi penderita maag misalnya daging rendah lemak (dada ayam atau ikan) dan buah yang tidak asam (pir, apel, pisang).

Cara dalam pengolahan makanan juga perlu diperhatikan, sebaiknya konsumsi makanan yang diolah dengan cara dikukus, direbus atau dipanggang.

Baca juga: Syarat Nilai Rapor dan Ijazah 5 Sekolah Kedinasan, STAN hingga Kemenhub

"Ketiga, hindari mengonsumsi minuman yang asam dan mengandung kafein karena dapat memicu produksi asam lambung," tukas Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com