Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Growth Center
Powered by Kompas Gramedia

Sebagai bagian dari KOMPAS GRAMEDIA, Growth Center adalah ekosistem solusi yang memfasilitasi pertumbuhan organisasi dan individu untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka. Growth Center hadir untuk menjadi teman bertumbuh dalam mempercepat pertumbuhan dan transformasi melalui solusi sumber daya manusia berbasis teknologi yang teruji secara saintifik berdampak.

Kami meningkatkan pertumbuhan para individu melalui proses siklus yang berkelanjutan dari menemukan jati diri (discovery) hingga menyediakan pengembangan (development) yang diperlukan. Semua ini hadir dalam produk kami, Kognisi Discovery dan Kognisi Development untuk memfasilitasi individu untuk mengenal dirinya sendiri dan berkembang sesuai dengan keunikan (idiosyncrasy) mereka.

Silakan kunjungi situs kami www.growthcenter.id dan info kolaborasi lebih lanjut bisa kirim surel ke info@growthcenter.id.

 

Prawirotaman, Kampung Turis Yogya yang Penuh Cerita

Kompas.com - 20/03/2023, 15:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Arriva Zulfira | Content Writer Intern Growth Center | Powered by Kompas Gramedia

KOMPAS.com - Pernahkah kamu berkunjung ke kampung Prawirotaman? Daerah ini merupakan salah satu destinasi wisata yang paling terkenal dari kota Yogyakarta. Prawirotaman terletak sekitar lima kilometer dari pusat kota Yogya.

Konon, nama kampung ini berasal dari kata prawirotomo yang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu prawiro (prajurit, berani, perwira) dan tama (ahli, pandai).

Saat ini, Prawirotaman sudah populer di kalangan turis domestik dan internasional. Namun, selain terkenal sebagai salah satu kampung wisata kota Yogya, sebenarnya Prawirotaman juga menyimpan banyak cerita yang unik. 

Ada apa di Prawirotaman?

Sebelum mengupas cerita-cerita tersembunyi dari Prawirotaman, mari mengenal apa saja yang ada di kawasan ini terlebih dahulu, yuk. Prawirotaman menjadi sasaran alternatif bagi para turis untuk mencari penginapan.

Salah satu penginapan terkenal di daerah ini contohnya adalah Greenhost Boutique Hotel yang menjadi lokasi shooting film Ada Apa Dengan Cinta? 2 (2016).

Selain itu, di kawasan ini juga terdapat sederet artshop, kafe, toko buku, pasar tradisional, dan prasasti batu tulis yang bisa menjadi destinasi wisata. Tempo Gelato yang merupakan ice cream shop terkenal di Yogya juga terdapat di kampung Prawirotaman.

Kampung Prawirotaman terdiri atas tiga kawasan, yaitu Prawirotaman I, Prawirotaman II, dan Prawirotaman III.

Kawasan Prawirotaman I yang biasa disebut dengan Prawirotaman saja, hal paling banyak dijumpai adalah penginapan, agen tour travel, warnet dan wartel, kafe dan restoran, toko oleh-oleh, butik, hingga bookshop.

Kawasan ini merupakan daerah Prawirotaman yang paling terkenal. Sementara itu, pada kawasan Prawirotaman II dan III yang berada di sebelah selatan Prawirotaman I dapat dijumpai pasar tradisional dan pemukiman penduduk lokal yang tak kalah ramainya. 

 

Tanah bekas laskar gerilya

Daerah Prawirotaman II dan III sebenarnya lebih dikenal dengan nama Jalan Gerilya. Konon, kawasan ini dulunya merupakan markas Pasukan Hantu Maut yang dipimpin oleh Pak Tulus.

Pasukan Hantu Maut merupakan kumpulan pasukan gerilyawan yang berasal dari pemuda-pemuda kampung Pujokusuman, Brontokusuman, Prawirotaman dan Karang Kajen. Pasukan ini dibentuk sekitar tahun 1949.

Pada salah satu sudut jalan, terdapat sebuah batu tulis yang dibuat untuk memperingati perjuangan pasukan tersebut.

Dari kampung prajurit jadi surganya para turis

Siapa sangka bahwa kawasan Prawirotaman yang kini ramai dengan pengunjung ternyata awalnya merupakan tempat tinggal para prajurit?

Kampung Prawirotaman awalnya merupakan pemukiman abdi dalem (pegawai keraton) yang berprofesi sebagai prajurit. Pada waktu itu, yang menempati kampung ini merupakan Kesatuan Prajurit Prawirotomo, sehingga kawasan ini kemudian diberi nama Prawirotaman.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com