Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Ciri-ciri Orang Berisiko Bunuh Diri, Info Ners Unair

Kompas.com - 13/10/2022, 19:16 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus bunuh diri yang dilakukan mahasiswa dan pelajar di Indonesia terlalu banyak terjadi. Baru-baru ini, kasus bunuh diri kembali dilakukan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Angka bunuh diri pada mahasiswa, dipicu oleh depresi dan beberapa hal lain. Untuk itu mengenali gejala depresi sangat penting dilakukan.

Dilansir dari laman Ners Universitas Airlangga (Unair), terdapat data dari Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menunjukkan angka kematian akibat bunuh diri di Indonesia tahun 2018 mencapai 0,71 per 100.000 penduduk atau 1.800 jiwa per tahun.

Baca juga: Apakah Mandi Malam Bahaya bagi Kesehatan? Cek Info Ners Unair

Kematian akibat bunuh diri banyak terjadi pada usia muda dan produktif, yaitu 46 persen pada usia 25-49 tahun dan 75 persen pada usia produktif (15-64 tahun).

Untuk itu, sebagai bentuk kesadaran dan kepedulian pada sesama perlu mengetahui apa saja ciri-ciri orang yang beresiko bunuh diri.

Apa itu bunuh diri?

Pengertian dari bunuh diri sendiri adalah interaksi kompleks dari faktor-faktor genetik, organobiologik, psikologik dan sosiokultural.

Sebenarnya bunuh diri dapat dicegah oleh semua anggota masyarakat, tapi sebelumnya perlu mengetahui tanda-tanda atau faktor risiko dari individu yang rentan melakukan bunuh diri atau percobaan bunuh diri.

Baca juga: 2 Kebiasaan Ini Sama Bahayanya dengan Merokok, Cek Info Ners Unair

Pentingnya komitmen, kepekaan, pengetahuan dan kepedulian terhadap orang lain, keyakinan bahwa hidup ini adalah anugerah harus dipelihara sebaik-baiknya sebagai modal awal dalam pencegahan tindakan bunuh diri.

Ciri-ciri orang yang beresiko bunuh diri

1. Sering membicarakan tentang bunuh diri, menyakiti diri sendiri dan kematian.

2. Memiliki perasaan sedih dan moody yang ekstrem.

3. Mulai menarik diri dari teman, keluarga dan sahabat.

4. Adanya perubahan suasana hati yang parah.

5. Merasa putus asa atau terjebak di suatu masalah.

6. Mengkonsumsi minuman keras meningkat.

7. Tidur jauh lebih lama dari biasanya atau malah memiliki masalah tidur.

Baca juga: Begini Cara Kerja Otak Saat Jatuh Cinta, Menurut Ners Unair

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com