Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Psikolog Unair: Coba Praktekkan Mindfulness untuk Usir Stres

Kompas.com - 25/11/2021, 17:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siapapun bisa mengalami stres. Lalu, apa saja penyebab stres? Psikolog Universitas Airlangga (Unair) Dian Kartika Amelia Arbi menjelaskan hal ini.

Ada model bernama Model Stres Lazarus. Model ini menjelaskan bagaimana stres dipengaruhi oleh lingkungan dan persepsi kita akan satu objek.

“Hal di lingkungan yang kita anggap sebagai sesuatu yang menakutkan, mengancam, memberikan tantangan, dan kita merasa resource kita tidak cukup mampu menghadapi itu, itulah yang kita anggap sebagai distres (stres yang merusak, Red),” papar Dian dilansir dari laman Unair. 

Baca juga: Cara Bahagia di Segala Kondisi Lewat Metode Mindfulness

Ia menegaskan bahwa sebenarnya kondisi stres dapat diatasi dengan menerapkan hal-hal sederhana. Salah satunya adalah dengan menggunakan pendekatan mindfulness.

Mindfulness adalah sebuah pendekatan untuk menyadari dan menerima apapun di sini dan di saat ini. Ini merupakan pendekatan yang sistematis untuk mengembangkan kontrol dalam hidup kita berdasarkan kapasitas kita untuk berelaksasi, memperhatikan, menyadari, dan memperoleh insight,” lanjut Dian.

Ia mengatakan bahwa terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan stres pada seseorang.

Di antaranya adalah rendahnya kesadaran terhadap tekanan dari lingkungan dan sumber daya yang dimiliki, terperangkap pada pikiran masa lalu atau masa depan, serta perilaku merespon stres secara otomatis dan tidak adaptif.

“Seringkali individu menilai lingkungan secara otomatis atau unaware (tidak sadar secara penuh, Red). Mindfulness bekerja dengan menilai dengan tepat tantangan atau ancaman dari lingkungan sehingga dapat mengubah persepsi atas stres,” imbuhnya.

Baca juga: Usir Stres dengan Metode Mindfulness

Menurut Dian, praktik mindfulness ini dapat dilakukan di sela-sela aktivitas sehari-hari. Ia menuturkan bahwa dasar dari semua praktik mindfulness adalah mindful breathing.

“Mindful breathing mengarahkan fokus dan perhatian pada proses bernapas dengan menyadari, menerima pikiran dan emosi yang muncul tanpa perasaan menilai, serta dengan perasaan perlahan mengembalikan fokus pada proses pernapasan,” tutur dosen Psikologi Klinis di Fakultas Psikologi Unair itu.

Dengan menerapkan mindful breathing, seseorang akan secara sadar berfokus pada proses bernapas yang dilakukan mulai dari menghirup udara sampai dengan mengeluarkan kembali udara.

Baca juga: Akademisi UGM: Perempuan Rentan Terjerat Pinjaman Online

Seseorang juga benar-benar merasakan bagaimana udara yang kita hirup guna meningkatkan kesadaran atas perilaku bernapas yang dilakukan.

“Mindfulness ini latihan. Jadi kita perlu latihan untuk bisa mempraktikkan ini secara simultan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com