Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UMM Gunakan Tanaman Herbal Sebagai Bahan Sabun Antibakteri

Kompas.com - 09/09/2021, 19:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi penyuka masakan Italia, pasti tidak asing dengan tanaman rosemary. Tanaman herbal ini, memang selalu membuat sedap semua masakan ala Italia. 

Mulai spaghetti, lasagna, hingga masakan-masakan lain dari wilayah Turki dan Yunani juga menggunakan rosemary sebagai salah satu bumbu masakan. 

Namun, di tangan tim mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengubah rosemary untuk bahan sabun.

Jarang sekali bumbu masakan dijadikan bahan dasar sabun. Umumnya, bunga, buah, yang selalu dijadikan bahan dasar sabun.

Baca juga: Cangkang Telur Bisa Jadi Pupuk Tanaman, Mahasiswa Unpad Jelaskan Caranya

Afiyah Chantika selaku ketua tim menceritakan bahwa pengembangan produk sabun rosemary dipilih berdasarkan hasil diskusi dengan warga setempat.

Dalam diskusi tersebut, mereka mendapati bahwa situasi pandemi Covid-19 meningkatkan kebutuhan akan sabun.

Melihat peluang yang ada, kelompok mahasiswa UMM kemudian melakukan pendampingan dan pengembangan UMKM dengan produk sabun rosemary ini.

“Kondisi pandemi ternyata meningkatkan kebutuhan akan sabun. Hal ini tentu bisa menjadi peluang dalam meningkatkan ekonomi warga Bandulan,” imbuhnya.

Fiya, sapaan akrabnya, bersama timnya yakni Novita Dewi Anggraeni, Andy Harlissa dan Nadira Safira Darmaji ini memang bergabung di Program Kreativitas Mahasiswa – Pengabdian Masyarakat (PKM-PM).

Fiya sapaan akrabnya menjelaskan alasannya memilih bunga rosemary sebagai sabun. Satu di antaranya karena bunga tersebut memiliki kandungan zat anti bakterial yang tinggi.

Baca juga: Peneliti IPB: Tanaman Herbal Ini Berkhasiat Redakan Asam Urat

Sehingga cocok sebagai bahan dari sabun yang berfungsi mencegah adanya bakteri pada kulit. Selain itu, rosemary juga memiliki aroma wangi yang khas, sehingga tidak memerlukan pewangi tambahan.

Adapun pendampingan untuk membangun UMKM kreatif ini ditujukan kepada Ibu-Ibu PKK. Mereka telah memberikan pelatihan dan pendampingan sebanyak 15 kali sejak bulan Juni lalu. Ibu-ibu setempat diajarkan bagaimana membuat sabun serta langkah-langkah memasarkan produk.

Saat ini, Sabun Organik Rosemary tersebut telah tersebar di toko-toko warga. Dijelaskan Fiya, nantinya produk sabun terkait akan dipasarkan secara online agar mendapatkan pasar yang lebih luas. Adapun harga jual untuk sabun sendiri hanya dipatok sebesar Rp11.000.

PKM-PM dengan judul “Inovasi Sabun Organik Rosemary Alternatif Upaya Memelihara Kebersihan dan Meningkatkan Perekonomian di Kelurahan Bandulan Kecamatan Sukun – Jawa Timur” tersebut telah lolos pendanaan Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi (Dikti) pada Mei lalu.

Baca juga: Mahasiswa UGM Olah Pandan Wangi dan Cengkih Jadi Penyembuh Luka

Lebih lanjut, mahasiswa Farmasi UMM ini berharap melalui pengabdian ini, pihaknya dapat membentuk UMKM yang mampu menciptakan kemandirian ekonomi, utamanya bagi masyarakat setempat.

“Kami berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut. Tidak berhenti di wilayah Bandulan saja. Sehingga akan muncul desa-desa lain yang memiliki produk andalan dan kemandirian ekonomi,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com