KOMPAS.com - Google menyediakan fitur khusus untuk memudahkan pengguna menemukan informasi yang telah diverifikasi oleh pemeriksa fakta independen. Fitur ini disebut Google Fact Check Tools.
Fact Check Tools mengkurasi artikel-artikel cek fakta terbaru dari pemeriksa fakta independen.
Artikel yang disajikan bukan ditulis oleh Google, melainkan oleh pemeriksa fakta, jurnalis, dan peneliti.
Jadi, ketika ada topik atau konten yang menjadi perdebatan, pengguna dapat memeriksa faktanya melalui artikel-artikel tersebut.
Berikut langkah untuk memanfaatkan fitur Google Fact Check Tools untuk memeriksa fakta.
Sebelum mengakses Fact Check Tools, pengguna harus memiliki akun email Google atau Gmail.
Pencarian di Fact Check Tools dapat dilakukan berdasarkan kata kunci.
Caranya, yakni dengan mengakses toolbox.google.com/factcheck, lalu masukan kata kunci di kolom pencarian yang tersedia.
Misalnya, masukkan kata kunci soal "Covid-19" maka akan muncul berbagai artikel cek fakta terkait topik tersebut.
Ada pula pilihan bahasa, yakni Inggris dan semua bahasa, sehingga ada penyaring untuk membatasi hasil pencarian dari berbagai bahasa atau dari bahasa Inggris saja.
Pengguna dapat melakukan pencarian artikel cek fakta berdasarkan gambar. Baik dengan memasukkan URL gambar atau langsung mengunggahnya melalui penyimpanan perangkat.
Setelah gambar dimasukkan, maka hasil pencarian akan mengarahkan ke artikel cek fakta yang pernah menelusuri foto serupa.
Jika foto tersebut tidak pernah ditulis oleh pemeriksa fakta mana pun, maka akan terlihat pemberitahuan.