KOMPAS.com - Pendakwah muda asal Jawa Timur, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, menyatakan bahwa situasi di Palestina aman dan nyaman.
Klaim tersebut disampaikan Iqdam dalam sebuah majelis di Desa Plosorejo, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, yang diselenggarakan pada 6 Maret 2024.
Iqdam menceritakan pengalamannya berkunjung ke Palestina sepekan sebelumnya. Menurut dia, situasi Palestina aman dan nyaman saat dia berada di sana.
"Sekarang kan isunya di media itu Palestina tidak aman. Aman. Saya pulang saja utuh tidak kurang suatu apa. Di sana aman, nyaman, beribadah juga bisa," kata Gus Iqdam, dikutip dari video YouTube JProduction, 7 Maret 2024.
"Saya bertamu ke Imam Baitul Maqdis juga ketemu. Bertamu ke para syekh di sana juga ketemu. Alhamdulillah aman. Tidak ada apa-apa," ujar dia.
Gus Iqdam juga menjelaskan soal penjagaan yang dilakukan aparat bersenjata Israel terhadap Baitul Maqdis atau kompleks Masjid Al Aqsa.
Menurut Gus Iqdam, aparat bersenjata Israel tidak hendak mengintimidasi umat Islam, tetapi memastikan bahwa yang akan memasuki Masjid Al Aqsa adalah benar-benar muslim.
"Artinya apa? Di sana itu aman-aman saja. Sehingga, sebagai umat Islam, pekerjaan rumah kita itu adalah bagaimana caranya meramaikan Baitul Maqdis," tutur dia.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun Instagram Gus Iqdam @iqdammuhammad_ (terverifikasi) untuk mengetahui aktivitasnya selama berkunjung ke Palestina.
Salah satu foto diunggah pada 4 Maret 2024, menunjukkan Gus Iqdam dan istrinya berdiri di Mount of Olives, punggungan gunung yang merupakan salah satu lokasi wisata di Yerusalem Timur, dan bersebelahan dengan Kota Tua Yerusalem.
Merujuk pada tanggal foto tersebut diunggah dan pernyataan Gus Iqdam dalam sebuah majelis di Nganjuk pada 6 Maret 2024, maka kunjungan ke Palestina itu kemungkinan besar diadakan pada akhir Februari hingga awal Maret 2024.
Kemudian, Kompas.com memeriksa laporan situasi yang diterbitkan United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) pada periode tersebut, untuk memverifikasi klaim "Palestina aman" yang disampaikan Gus Iqdam.
UNRWA merupakan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas membantu pengungsi Palestina dan memantau situasi kemanusiaan di negara tersebut.
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza per 1 Maret, setidaknya 30.228 warga Palestina telah tewas di Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.
Sekitar 70 persen dari mereka yang terbunuh dilaporkan adalah perempuan dan anak-anak. Sebanyak 71.377 warga Palestina lainnya dilaporkan terluka.